Rob Terjang Kendal, Tanggul Darurat dari Karung Pasir Dibangun Gotong Royong TNI-Polri dan Warga

Rob Terjang Kendal, Tanggul Darurat dari Karung Pasir Dibangun Gotong Royong TNI-Polri dan Warga
ACHMAD ZAENURI TANGGUL DARURAT - Warga bersama Polsek Kaliwungu serta TNI ikut turun bantu warga tangani rob dengan cara membangun tanggul darurat menggunakan karung pasir.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Banjir rob yang merendam Dukuh Ngebum, Desa Mororejo, Kaliwungu, Kendal, segera mendapat penanganan darurat. Ratusan karung berisi pasir yang berfungsi sebagai tanggul sementara mulai dibuat secara gotong royong melibatkan personel Polsek Kaliwungu, Koramil Kaliwungu, dan warga setempat pada Sabtu (24/5/2025) pagi.

Kapolsek Kaliwungu, AKP Edi Sukamto Nyoto, tak segan turun langsung memimpin anggotanya bahu-membahu bersama warga. Kerja bakti ini diprioritaskan untuk memperbaiki tiga titik tanggul yang jebol di sebelah barat dukuh tersebut.

Dalam kegiatan ini, AKP Edi Sukamto bersama anggota Polsek Kaliwungu, personel Koramil Kaliwungu, kepala desa Mororejo, serta perangkat desa dan warga bergotong royong menimbun tanggul jebol dengan karung-karung berisi tanah.

Baca Juga:Keren! PKK Kota Pekalongan Dorong Kader Jadi Make Up Artist Profesional, Siap Jadi Pengusaha Mandiri!Gairahkan Sepak Bola Lokal, Klub KSU Kendal Targetkan Liga 1 Nasional: Siap Bersaing!

“Kami tidak hanya hadir untuk patroli, tapi juga ingin menjadi bagian dari solusi. Perbaikan tanggul ini penting untuk mencegah banjir rob susulan,” kata AKP Edi kepada warga di sela kegiatan.

Semangat gotong royong menjadi kunci utama dalam penanganan darurat ini. Dengan kekuatan kolektif, masyarakat menunjukkan bahwa mitigasi bencana bukan semata tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama.

Kepala Desa Mororejo, yang juga turut serta dalam kegiatan, mengapresiasi kehadiran jajaran kepolisian dan TNI. Ia berharap kolaborasi semacam ini dapat terus berlanjut, tidak hanya saat bencana terjadi, tetapi juga dalam membangun kesadaran kesiapsiagaan warga menghadapi perubahan iklim yang kian nyata.

Diketahui, rob yang terjadi beberapa hari sebelumnya disebabkan oleh kenaikan permukaan air laut, yang kemudian mengakibatkan genangan di sejumlah rumah warga.

Fenomena rob atau limpasan air laut ke daratan memang menjadi tantangan tahunan bagi wilayah pesisir utara Jawa. Rob biasanya terjadi saat bulan purnama, diperparah oleh kerusakan ekosistem pesisir dan tidak optimalnya tanggul penahan air. Oleh karena itu, pemerintah daerah dan masyarakat diimbau untuk lebih siap dalam menghadapi potensi rob dengan meningkatkan infrastruktur tanggul, sistem drainase, serta edukasi lingkungan kepada masyarakat.

0 Komentar