Mitos Kali Kuto Kembali Mencuat
Penemuan jenazah Irfan memunculkan kembali kekhawatiran warga terkait mitos yang berkembang di sekitar Kali Kuto. Dalam tiga bulan terakhir, sudah tiga remaja laki-laki dilaporkan tenggelam di kawasan sungai ini. Dua korban sebelumnya adalah Dafa Fayat Islami (12) dan Viki Yudha Pratama (13).
Yang menarik perhatian warga, pada pagi sebelum penemuan jenazah Irfan, seorang anak yang dikenal memiliki kemampuan indra keenam disebut-sebut menyebutkan lokasi keberadaan korban secara tepat. “Anak itu menunjukkan titik koordinat yang akhirnya benar-benar menjadi lokasi ditemukan jenazah,” ujar salah satu relawan pencarian.
Cerita ini menambah dimensi mistis yang menyelimuti Kali Kuto. Beberapa warga meyakini bahwa sungai ini memiliki “penjaga” yang hanya mengambil korban dari kalangan tertentu. Namun mitos itu mulai dipertanyakan, sebab seluruh korban berasal dari desa sekitar sungai.
Baca Juga:Umat Konghucu Pekalongan Rayakan Peh Cun di Pantai Pasir Kencana, Kenang Jasa Pahlawan Chi YenHama Tikus Ancam Masa Tanam di Gringsing Batang, Petani Panen Jurus Pengomprongan Belerang
Kepala Desa Gringsing, Murtadho, mengimbau masyarakat, khususnya remaja, agar lebih berhati-hati saat berada di sekitar Dam Kali Kuto. “Memang tempat ini sering dijadikan lokasi bersantai, terutama sore hari. Tapi di balik keindahannya, ada potensi bahaya. Arus bisa berubah sewaktu-waktu, dan pusaran air di bawah dam sangat berisiko,” kata Murtadho.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya kewaspadaan dan perlunya pengamanan lebih ketat di kawasan perairan berisiko tinggi seperti Dam Kali Kuto. Pemerintah desa bersama aparat setempat berencana memasang rambu peringatan dan pembatas akses di area-area rawan.