RADARPEKALONGAN.ID, KOTA – Tanggul Sungai Bremi di wilayah Pabean, Kelurahan Padukuhankraton, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, jebol pada Kamis pagi (29/5/2025). Akibatnya, sejumlah wilayah di Pabean dan Pasirsari, Kelurahan Pasirkratonkramat, Kecamatan Pekalongan Barat, langsung dilanda banjir.
Wali Kota Pekalongan, H Achmad Afzan Arslan Djunaid, menuturkan bahwa tanggul Sungai Bremi di Pabean yang jebol ini sebenarnya sudah pernah ditambal, namun kembali jebol. Oleh karena itu, BPBD bersama warga dan instansi terkait lainnya segera bekerja bakti memperbaiki tanggul yang jebol secara darurat.
“Saat ini sedang dilakukan kerja bakti BPBD dan lainnya bersama warga untuk memperbaiki tanggul darurat dengan menggunakan trucuk bambu, kayu, dan pasir atau sandbag,” katanya, saat meninjau lokasi tanggul Sungai Bremi yang jebol di Pabean pada Kamis siang (29/5/2025).
Baca Juga:Remaja Gringsing Terseret Kali Kuto, Jenazah Ditemukan 3 Hari Kemudian 5 KM dari LokasiUmat Konghucu Pekalongan Rayakan Peh Cun di Pantai Pasir Kencana, Kenang Jasa Pahlawan Chi Yen
Aaf, sapaan akrab Wali Kota Afzan, menambahkan bahwa Pemerintah Kota Pekalongan telah berkomunikasi dengan Gubernur Jawa Tengah untuk meminta bantuan penanganan banjir. Apalagi tanggul yang jebol ini merupakan perbatasan antara kabupaten dan kota yang dibangun oleh provinsi, namun Kota Pekalongan yang lebih banyak terkena dampaknya.
“Tanggul yang dibuat provinsi ini pondasinya kurang dalam sehingga perlu perbaikan lanjutan. Menurut informasi, besok rob tinggi jadi penanganan sementara harus diselesaikan sampai malam hari ini juga,” katanya.
Aaf menyebutkan, untuk wilayah Pasirsari, ada 4 RW yang terdampak. Jika tidak segera diselesaikan, dampaknya bisa meluas. “Selanjutnya kami meninjau Bandengan yang mengalami kejadian serupa. Kami berencana melakukan survei untuk mengetahui penyebab banjir dan menentukan langkah penanganan yang tepat,” jelasnya.
Pemerintah Kota Pekalongan juga mengharapkan bantuan anggaran dari pusat dan provinsi untuk penanganan banjir yang lebih permanen. Pasalnya, tahun ini gelontoran anggaran penanganan banjir banyak dialokasikan untuk Demak, dan ia berharap Kota Pekalongan juga bisa mendapatkan alokasi serupa.
Sementara itu, Plt Kalakhar BPBD, Muhammad Natsir, mengungkapkan bahwa BPBD langsung mengerahkan personel untuk penanganan sementara begitu menerima informasi dari warga terkait jebolnya tanggul.
“BPBD Kota Pekalongan juga melakukan penanganan darurat dengan menurunkan personel untuk memasang treser dan mengurangi limpasan air dibantu warga bergotong royong,” jelasnya.