RADARPEKALONGAN.ID, KOTA – Umat Konghucu Pekalongan merayakan Kwan Im (Peh Cun) atau sedekah laut di Taman Wisata Laut Pasir Kencana, Kota Pekalongan. Perayaan ini diawali dengan ritual sembahyang dan peringatan untuk Chi Yen, seorang pahlawan yang dikenang dalam tradisi ini.
Sekretaris Makin Pekalongan sekaligus panitia acara, Herman Mulyanto, mengungkapkan bahwa perayaan Kwan Im yang dikenal masyarakat umum sebagai Peh Cun ini adalah momen penting. “Kami mengenang, di samping iling atau ingat ke Tuhan yang menciptakan kita dan segala isinya, kami juga memperingati seorang pahlawan yang namanya Chi Yen,” jelasnya.
Chi Yen, terang Herman, adalah seorang perdana menteri yang difitnah dan dihukum, kemudian dibuang ke pulau. Di sana, ia menceburkan diri ke sungai karena kecewa negaranya sudah diambil alih negara lain.
Baca Juga:Hama Tikus Ancam Masa Tanam di Gringsing Batang, Petani Panen Jurus Pengomprongan BelerangDiduga Kelaparan dan Gangguan Jiwa, Warga Bojong Minggir Bakar Dapur Sendiri
“Saking cinta ke negara ia korbankan dirinya masuk ke sungai, dan jasadnya tidak ketemu. Kemudian masyarakat inisiatif mencari jasad dengan menuang makanan dari beras ketan ke bambu supaya jasad Chi Yen tidak dimakan ikan,” bebernya.
Rangkaian acara hari ini diawali dengan ritual sembahyang, peringatan Chi Yen, dan penghormatan ke leluhur. Sebagai puncak, kapal yang digunakan dalam ritual ini disempurnakan dengan dibakar.
“Pembuatan kapal dan sesaji ke leluhur sebagai simbol harapan untuk kemakmuran Kota Pekalongan yang dulunya sangat jaya dengan laut serta perikanannya,” tandas Herman.
Perayaan Peh Cun ini menjadi momen penting untuk memperkuat nilai-nilai spiritual dan budaya masyarakat Konghucu di Pekalongan. Pembakaran kapal melambangkan harapan dan doa bagi kemakmuran serta keselamatan, merefleksikan tradisi yang kaya makna.