Skandal! Bansos PKH di Pekalongan Diduga Diselewengkan, 140 KPM Rugi Rp 1,2 Miliar, Polisi Turun Tangan!

Skandal! Bansos PKH di Pekalongan Diduga Diselewengkan, 140 KPM Rugi Rp 1,2 Miliar, Polisi Turun Tangan!
HADI WALUYO DATANGI POLRES PEKALONGAN - Beberapa warga Desa Notogiwang Kecamatan Paninggaran datangi Polres Pekalongan untuk dimintai keterangannya sebagai saksi laporan dugaan penyelewengan bansos PKH di desa itu, kemarin.
0 Komentar

Oleh karena itu, pada tanggal 22 April, ia mulai keliling untuk mengecek nama-nama penerima bantuan tersebut ke beberapa desa di Kecamatan Paninggaran, salah satunya di Desa Notogiwang.

“Saya tanya satu-satu apakah mereka punya kartu ATM yang biasa untuk mendapatkan bantuan. Dari 18 orang itu, 11 menjawab punya, 1 orang lewat pos tapi orangnya di Jakarta, dan enam orang tidak ada ATM,” terang dia.

“Yang enam orang tidak ada ATM itu, satu betul-betul hilang, saya dulu pernah punya tapi hilang, lha yang lima saya belum pernah dapat ATM sama sekali. Yang satu ada di Jakarta, maka yang empat bikin ATM baru di BNI, karena kasus kehilangan ATM di PKH itu kasus biasa. Kalau hilang, solusinya ya bikin lagi. Kalau bikin lagi kan kartu lama otomatis tak berfungsi,” lanjutnya.

Baca Juga:Metode Amtsilati Kian Diminati, Puluhan Santri di Pekalongan DiwisudaJelang Iduladha, Penjualan Hewan Kurban di Kendal Masih Lesu, Ramai Diprediksi H-2

Maka, pada tanggal 7 Mei 2025, pendamping bersama KPM yang tidak memiliki kartu ATM datang ke Bank BNI untuk membuat kartu baru. Namun, dari situlah awal temuan adanya saldo di rekening KPM yang sudah tidak ada atau sudah dicairkan, padahal kartu ATM tidak dipegang oleh mereka (KPM, red).

“Kami berlima pendamping PKH Kecamatan Paninggaran membawa 12 orang, bukan Notogiwang saja, itu satu kecamatan yang tidak punya kartu, kita bawa ke BNI untuk bikin kartu ATM baru. Tapi yang khusus Notogiwang itu saldonya sudah tidak ada atau sudah ditarik. Ditariknya ada yang tanggal 27, ada yang tanggal 28 April,” terang dia.

Oleh karena itu, ia menilai KPM itu sebenarnya sudah memiliki kartu ATM, namun kartunya tidak diberikan kepadanya. “Kartu itu diberikan tahun 2021, tapi kartunya itu isi atau tidak, saya tidak tahu. Kartunya masih aktif atau tidak saya ndak berani ngomong tapi diantara yang saya bawa ke BNI itu kartunya masih aktif. Saldo yang PKH terakhir itu dan saldo sembako per tahun 2025 itu sudah tidak ada,” imbuhnya.

Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso W, menyatakan, Polres Pekalongan berkomitmen untuk menyelidiki dugaan penyelewengan bantuan sosial PKH di Desa Notogiwang. Apabila terbukti memenuhi unsur pasal-pasal, maka akan dilanjutkan ke tingkat penyidikan.

0 Komentar