RADARPEKALONGAN.ID, KOTA – Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan melalui Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos-P2KB) terus menggencarkan Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI). Ini adalah langkah nyata mendukung program nasional yang diinisiasi oleh Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN.
GATI bertujuan mendorong keterlibatan aktif ayah dalam pengasuhan anak guna mengoptimalkan tumbuh kembang anak secara emosional, sosial, dan intelektual. Gerakan ini juga diharapkan dapat menekan dampak fenomena fatherless—hilangnya peran ayah dalam kehidupan anak.
Gerakan ini mulai digaungkan melalui kegiatan advokasi GATI yang dikemas dalam Pertemuan Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR), bertempat di Ruang Buketan Setda Kota Pekalongan, Selasa (10/6/2025). Acara ini dibuka langsung oleh Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid.
Baca Juga:Meriah! 89 Tim dari TK hingga SMA Ikuti Lomba Senam Anak Indonesia Hebat di Pekalongan!Grup FB Komunitas LGBT di Batang Makin Marak, Warga Resah Desak Pemda Bergerak Cepat!
Dalam sambutannya, Wali Kota Aaf, sapaan akrabnya, menegaskan pentingnya kesadaran kolektif untuk menguatkan peran ayah dalam pengasuhan. Ia menyebutkan bahwa Indonesia saat ini menempati peringkat ketiga dunia dalam kasus fatherless.
“Ini sangat memprihatinkan karena berdampak langsung pada kondisi psikologis dan sosial anak. Banyak anak yang tumbuh dengan gangguan emosi, kesulitan membangun hubungan sosial, hingga berisiko mengalami masalah kesehatan mental dan seksual,” tegasnya.
Menurutnya, peran gender dalam keluarga telah mengalami pergeseran. Dahulu, hampir 99 persen ayah berperan sebagai pencari nafkah utama. Namun kini, dengan era emansipasi, perempuan juga telah banyak mengambil peran sebagai tulang punggung keluarga, bahkan aktif di berbagai sektor seperti politik dan pemerintahan. “Maka sudah saatnya ayah juga lebih aktif dalam pengasuhan, tidak hanya menjadi simbol kehadiran di rumah,” ujarnya.
Melalui GATI, lanjutnya, Pemkot Pekalongan berkomitmen memberikan edukasi dan layanan pendampingan kepada para ayah—baik sebelum menikah, saat menikah, maupun setelah memiliki anak. Tujuannya agar para ayah memahami pentingnya pengasuhan yang setara dan kolaboratif bersama ibu. “Ini bukan sekadar soal membagi tugas, tetapi soal membentuk keluarga yang adil, seimbang, dan penuh cinta,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinsos-P2KB Kota Pekalongan, Yos Rosyidi, menjelaskan bahwa kegiatan advokasi ini merupakan langkah awal untuk membangun kesadaran bersama tentang pentingnya peran ayah dalam pengasuhan anak.