RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Sebanyak 15 ekor sapi kurban di Kabupaten Batang ditemukan terinfeksi cacing hati saat pelaksanaan penyembelihan hewan kurban pada perayaan Iduladha 2025. Temuan ini diperoleh dari hasil pemeriksaan post-mortem oleh petugas Dinas Pangan dan Pertanian (Dispaperta) Batang yang melakukan pengawasan intensif selama empat hari, sejak Jumat hingga Senin (6–9 Juni 2025), di sejumlah lokasi pemotongan hewan.
“Beberapa sapi kurban terindikasi cacing hati dan tersebar di beberapa kecamatan, di antaranya Warungasem, Blado, Bandar, dan Kandeman,” ujar Subkoordinator Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dispaperta Batang, Ambar Puspitaningsih, saat ditemui di kantornya, Selasa (10/6/2025).
Selain infeksi cacing hati, Dispaperta juga mencatat adanya beberapa kasus radang paru pada sapi kurban. Kendati demikian, Dispaperta memastikan seluruh bagian organ tubuh yang terindikasi penyakit langsung dimusnahkan untuk mencegah konsumsi oleh masyarakat. “Organ yang terinfeksi, terutama hati dan paru-paru, langsung kami musnahkan agar tidak membahayakan kesehatan masyarakat,” ujar Ambar.
Baca Juga:Pemkot Pekalongan Salurkan Banpot Triwulan II ke Ketua RT/RW Padukuhan Kraton!Dicopot! Direktur dan Dewas RSUD Batang Terkena Sanksi Pasca Temuan Utang Rp15 Miliar!
Ambar menambahkan, menjelang Iduladha pihaknya telah melakukan upaya preventif dengan memberikan vitamin dan obat cacing kepada sejumlah ternak. Namun, keterbatasan jumlah obat membuat sebagian ternak belum mendapatkan penanganan secara menyeluruh.
“Tahun ini jumlah sapi yang dikurbankan di Kabupaten Batang sekitar 1.500 ekor, sedikit menurun dibandingkan tahun lalu yang mencapai 2.000 ekor. Untuk kambing dan domba, justru mengalami sedikit peningkatan dari 2.500 ekor menjadi sekitar 3.000 ekor,” jelasnya.
Penurunan jumlah hewan kurban, menurut Ambar, bisa disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kondisi ekonomi masyarakat. Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan rekapitulasi data secara menyeluruh.
Hal serupa juga disampaikan oleh petugas Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Sambong, Himamudin Akhmad. Ia membenarkan adanya penurunan jumlah hewan yang disembelih di RPH tahun ini. “Tahun ini hanya ada 24 ekor sapi yang disembelih di RPH Sambong, sedangkan tahun lalu jumlahnya mencapai 30 ekor. Untuk kambing dan domba, juga turun menjadi 8 ekor saja,” ungkap Himamudin.
Meski terjadi penurunan jumlah, ia memastikan bahwa hal tersebut bukan disebabkan oleh kekhawatiran masyarakat terhadap penyakit hewan menular. “Kami pastikan ternak di Batang bebas dari penyakit mulut dan kuku. Penurunan ini lebih pada faktor pilihan tempat penyembelihan atau keterbatasan dana,” tambahnya.