Keikutsertaan Baru 50 Persen, BPJS Ketenagakerjaan-HNSI Batang Dorong Nelayan Terlindungi Jamsostek

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batang, Haryo Wicaksono Yudho Prabowo menyerahkan santunan kematian.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batang, Haryo Wicaksono Yudho Prabowo didampingi Ketua DPC HNSI Batang, Teguh Tarmujo menyerahkan santunan kematian kepada dua ahli waris nelayan.
0 Komentar

BATANG – Perlindungan jaminan sosial bagi nelayan di Kabupaten Batang terus jadi perhatian. BPJS Ketenagakerjaan bersama DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Batang gencar mendorong kepesertaan aktif para nelayan, mengingat tingginya risiko kerja di laut.

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batang, Haryo Wicaksono Yudho Prabowo, menegaskan bahwa nelayan adalah profesi berisiko tinggi yang rawan kecelakaan kerja karena cuaca ekstrem dan gelombang tinggi.

“Kami ingin semua nelayan terlindungi. Risiko kerja mereka tinggi, dan BPJS Ketenagakerjaan hadir untuk memberi rasa aman,” ujarnya usai penyerahan santunan jaminan kecelakaan kerja kepada dua ahli waris nelayan, Jumat (13/6), di Kantor DPC HNSI Batang.

Baca Juga:Serbu! Wisata Petik Jeruk di Batang Dibuka, Cuma Rp 15 Ribu per KiloGedung SPKT Polres Batang Diresmikan, Kapolda Jateng: Pelayanan Harus Cepat, Disiplin, dan Humanis!

Menurut Haryo, nilai manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan sangat besar dibandingkan dengan iuran yang hanya Rp 16.800 per bulan.

Dengan iuran tersebut, peserta akan mendapat dua manfaat utama: jaminan kematian dan jaminan kecelakaan kerja. Jika peserta meninggal bukan karena kecelakaan kerja, santunan Rp 42 juta akan diberikan kepada ahli waris. Jika masa kepesertaannya lebih dari tiga tahun, anak peserta juga berhak mendapat beasiswa pendidikan hingga Rp 174 juta untuk dua anak, dari TK hingga perguruan tinggi.

Sementara jika peserta meninggal karena kecelakaan kerja saat melaut, santunan yang diterima bisa mencapai Rp 70 juta plus beasiswa anak. Bahkan jika peserta hanya mengalami luka atau cacat tetap, seluruh biaya pengobatan akan diberikan sesuai indikasi medis dan memperoleh santunan cacat.

“Dengan manfaat sebesar ini, sangat disayangkan jika masih ada nelayan yang belum terlindungi. Kami ingin semua nelayan sadar pentingnya BPJS Ketenagakerjaan,” tegasnya.

Haryo menambahkan, pihaknya akan terus berkolaborasi dengan HNSI Batang untuk menyasar nelayan kecil yang belum menjadi peserta. Edukasi dan sosialisasi akan dilakukan secara masif agar semakin banyak nelayan yang sadar pentingnya jaminan sosial kerja.

“Jangan tunggu kejadian dulu. Lindungi diri dan keluarga sejak dini,” imbuhnya.

Senada dengan itu, Ketua DPC HNSI Batang, Teguh Tarmujo menyampaikan dukungannya agar seluruh nelayan dapat terdaftar dalam program BPJS Ketenagakerjaan. Menurutnya, profesi nelayan merupakan pekerjaan dengan tingkat risiko yang tinggi.

0 Komentar