Keikutsertaan Baru 50 Persen, BPJS Ketenagakerjaan-HNSI Batang Dorong Nelayan Terlindungi Jamsostek

Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batang, Haryo Wicaksono Yudho Prabowo menyerahkan santunan kematian.
Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Batang, Haryo Wicaksono Yudho Prabowo didampingi Ketua DPC HNSI Batang, Teguh Tarmujo menyerahkan santunan kematian kepada dua ahli waris nelayan.
0 Komentar

“Kita tidak pernah tahu kapan musibah datang. Dengan adanya jaminan sosial, paling tidak keluarga nelayan tidak jatuh dalam kemiskinan ketika tulang punggung keluarga mengalami kecelakaan kerja atau meninggal dunia,” katanya.

Teguh menjelaskan bahwa dari sekitar 10 ribu nelayan di Batang, baru sekitar 5.000 orang yang tercover BPJS Ketenagakerjaan. Mayoritas yang belum tergabung adalah nelayan kecil yang tidak memiliki kewajiban melapor ke Sahbandar Perikanan karena tidak menggunakan kapal bermotor besar atau dokumen pelayaran resmi.

“Inilah tantangan utama kami. Sosialisasi harus menyentuh langsung ke komunitas nelayan kecil yang belum menyadari pentingnya perlindungan,” ujarnya.

Baca Juga:Serbu! Wisata Petik Jeruk di Batang Dibuka, Cuma Rp 15 Ribu per KiloGedung SPKT Polres Batang Diresmikan, Kapolda Jateng: Pelayanan Harus Cepat, Disiplin, dan Humanis!

Sebagai langkah konkret, pada kesempatan tersebut BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan santunan JKM kepada ahli waris dua nelayan: almarhum Kasdiono sebesar Rp244 juta dan almarhum Dasukir sebesar Rp70 juta.

Yuli Setyo Ningrum, istri almarhum Kasdiono, menyampaikan rasa terima kasihnya. “Musibah ini tidak ada yang menginginkan. Tapi dengan santunan ini, kami merasa sangat terbantu. Insyaallah akan kami gunakan untuk membuka usaha demi keberlangsungan keluarga,” ujarnya.

Langkah ini diharapkan dapat mendorong percepatan pengurangan kemiskinan dan memperkuat perlindungan sosial bagi kelompok rentan, khususnya nelayan di Kabupaten Batang. Kolaborasi antara pemerintah, BPJS Ketenagakerjaan, dan organisasi profesi seperti HNSI dinilai krusial dalam menciptakan sistem perlindungan yang inklusif dan berkelanjutan.

0 Komentar