BATANG — Tiga Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Batang mulai menyalurkan makanan bergizi kepada anak-anak usia di bawah lima tahun (balita), sebagai bagian dari implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bersama Badan Gizi Nasional (BGN).
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang ditandatangani antara Kepala BKKBN Wihaji dan Kepala BGN Dadan Hindayana pada awal tahun 2025. Dalam perjanjian tersebut, kedua lembaga sepakat untuk memperluas sasaran program MBG, tidak hanya untuk peserta didik, tetapi juga bagi kelompok rentan non-pendidikan seperti ibu hamil, ibu menyusui, dan balita — yang disebut sebagai kelompok 3B.
Di Kabupaten Batang, program ini mulai direalisasikan sejak 10 Juni 2025, dan untuk tahap awal baru menjangkau 60 balita non-PAUD yang tersebar di empat wilayah, yakni Kelurahan Kauman, Kelurahan Karangasem Utara, Desa Tragung, dan Desa Lawangaji.
Baca Juga:Peduli Kesehatan, Kodim Batang Gelar Cek Kesehatan Gratis untuk AnggotaKeikutsertaan Baru 50 Persen, BPJS Ketenagakerjaan-HNSI Batang Dorong Nelayan Terlindungi Jamsostek
Kepala SPPG Kelurahan Kauman, Kecamatan Batang, Puji Lestari, menyatakan bahwa pelaksanaan program masih bersifat percontohan atau pilot project, dengan harapan adanya perluasan cakupan pada periode mendatang.
“Karena sifatnya masih uji coba, baru 60 balita yang menerima manfaat MBG. Kami berharap ada tambahan kuota ke depan, karena program ini sangat potensial dalam menurunkan risiko stunting dan gizi buruk,” ujar Puji saat ditemui pada Selasa (16/6).
Didampingi Ananta, selaku person in charge SPPG Kauman, Puji menjelaskan bahwa makanan bergizi disalurkan setiap pukul 10.00 WIB ke kantor kelurahan atau balai desa dan diharapkan langsung dikonsumsi oleh para balita di lokasi.
“Kami anjurkan agar makanan langsung dimakan di tempat, supaya terhindar dari risiko kontaminasi saat dibawa pulang. Kami juga menekankan bahwa makanan harus dikonsumsi dalam waktu maksimal empat jam untuk menjaga kualitas dan keamanan,” tambahnya.
Untuk meningkatkan selera makan balita, menu makanan disajikan secara variatif dalam dua bentuk: makanan kering dan makanan basah. Menu makanan kering antara lain berisi susu tanpa gula, roti pisang lokal, telur rebus, dan tahu bakso rebus. Sedangkan menu basah terdiri dari nasi, lauk pauk berupa ayam atau ikan, sayuran, tahu atau tempe, serta buah-buahan segar.