Masjid Tertua di Pekalongan, Menelusuri Jejak Sejarah Islam di Kota Batik

Masjid Tertua di Pekalongan Menelusuri Jejak Sejarah Islam di Kota Batik
Masjid Tertua di Pekalongan Menelusuri Jejak Sejarah Islam di Kota Batik/ screenshoot pemprov jateng
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.CO.ID – Salah satu bukti otentik dari penyebaran Islam di Pekalongan adalah keberadaan masjid tertua di Pekalongan, yaitu Masjid Jami Aulia Pekalongan.

Pekalongan dikenal sebagai Kota Batik yang kaya akan budaya dan tradisi, namun di balik semarak warna dan motif batiknya, kota ini juga menyimpan jejak sejarah panjang perkembangan agama Islam di wilayah pesisir utara Jawa Tengah.

Masjid ini bukan hanya tempat ibadah, tapi juga merupakan simbol perjuangan, pusat dakwah, dan saksi bisu perjalanan sejarah umat Islam di kota ini.

Baca Juga:Sambut Libur Sekolah, Desa Wisata Pandansari Batang Tawarkan Paket Alam dan Edukasi Seru!DPRD Kawal Proses Ganti Rugi Tanah Musnah di Pekalongan untuk Pembangunan Bendung Gerak!

Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang masjid bersejarah ini mulai dari sejarah pendiriannya, nilai-nilai arsitektur, hingga peran pentingnya dalam masyarakat dari masa ke masa.

Sejarah Masjid Jami Aulia Pekalongan

Masjid Jami Aulia yang berlokasi di Kelurahan Sapuro Kebulen, Kota Pekalongan ini diperkirakan telah berdiri sejak 1035 H, menjadikannya sebagai masjid tertua di Pekalongan.

Masjid yang sudah berdiri selama empat abad ini menjadi ikonik wisata religi tersendiri bagi warga Pekalongan.

Menurut catatan sejarah lokal dan lisan masyarakat, masjid ini didirikan oleh para ulama dan tokoh masyarakat yang berperan dalam penyebaran Islam di wilayah pantura.

Dahulu masjid ini hendak dibangun di wilayah alas roban kabupaten Batang, namun para pendiri waktu itu sempat mendapatkan petunjuk setelah melaksanakan sholat istikaroh, bahwasannya wilayah yang akan dibangun tersebut tidak akan menjadi wilayah perkampungan, hingga akhirnya para pendiri masjid memutuskan untuk membangun masjid di sapuro ini.

Sejarah ini divalidasi oleh peneliti di tahun 1970 yang mengecek langsung lokasi awal yang diyakini merupakan lokasi rencana pembaungnan masjid di Alas Roban.

Arsitektur Kuno Penuh Nilai Tradisi

Salah satu daya tarik utama dari Masjid Jami Aulia adalah desain arsitekturnya yang masih mempertahankan gaya khas masjid-masjid tua di Jawa. Beberapa ciri khas arsitektur masjid ini antara lain:

  • Tiang saka guru dari kayu jati tua
  • Mihrab dan mimbar kayu dengan ukiran klasik
  • Tidak memiliki kubah, karena mengadopsi arsitektur lokal Jawa sebelum pengaruh Timur Tengah masuk
  • Pintu dan jendela kayu besar dengan sistem ventilasi alami
  • Al qur’an besar yang terletak disebelah kiri masjid menjadi daya tarik karena al qur’an besar pertama di indonesia.
0 Komentar