Miris! Korban Pemerkosaan dan Pencabulan di Pemalang Terpaksa 'Ngungsi' di Kandang Ayam Selama Sebulan  

Miris! Korban Pemerkosaan dan Pencabulan di Pemalang Terpaksa \'Ngungsi\' di Kandang Ayam Selama Sebulan  
HADI WALUYO DIDATANGI POLRES PEKALONGAN: Keluarga korban kejahatan asusila yang sempat ngungsi di kandang ayam didatangi jajaran Polres Pekalongan. Dalam kunjungan tersebut, Polres Pekalongan memberikan dukungan moril kepada korban dan keluarganya.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Sebuah kisah memilukan terungkap di perbatasan Pemalang dan Pekalongan. Satu keluarga asal Kabupaten Pemalang terpaksa “mengungsi” dan tinggal di sebuah kandang ayam kosong di Kabupaten Pekalongan selama sebulan.

Keputusan ekstrem ini diambil lantaran dua anggota keluarga tersebut, seorang ibu berinisial C (32) dan putrinya yang berusia 13 tahun, diduga menjadi korban pemerkosaan dan pencabulan oleh tetangga mereka sendiri.

Mereka nekat mengungsi ke lokasi kerja sang suami di kandang ayam karena merasa terancam dengan keberadaan pelaku yang hingga kini belum diamankan pihak kepolisian Pemalang.

Baca Juga:18 Ribu Warga Pekalongan Masih Miskin, Pemkot Genjot Strategi Baru: Libatkan Tokoh Masyarakat & Data Tunggal!Warung Makan di Kedungwuni Pekalongan Ludes Dilalap Api: Diduga Kompor Lupa Dimatikan!    

Mendengar kabar pilu ini, Kapolres Pekalongan AKBP Doni Prakoso W, yang diwakili oleh Kasat Reskrim AKP Danang Sri Wiratno, segera melakukan kunjungan empati ke kediaman sementara keluarga korban di wilayah Kajen, Kabupaten Pekalongan, Kamis (26/6/2025). Kunjungan ini, yang juga dihadiri Kasi Humas Polres Pekalongan Ipda Warsito, menjadi wujud nyata kepedulian Polri.

“Kedatangan kami dari Polres Pekalongan ini, tentunya untuk memberikan support dan dukungan kepada korban dan keluarga, baik moril maupun psikis. Ini juga sekaligus sebagai respons cepat kita untuk membantu keluarga korban,” terang AKP Danang. Selain dukungan moral, Polres Pekalongan juga menyerahkan bantuan sosial berupa sembako.

AKP Danang menambahkan, pihaknya juga memberikan jaminan kepastian hukum atas peristiwa yang menimpa korban, demi memberikan rasa aman dan nyaman bagi keluarga tersebut.

Kas, suami sekaligus ayah korban, menceritakan detail perih yang dialami keluarganya kepada wartawan pada Kamis (26/6/2025) petang. Ia mengungkapkan bahwa istrinya, C (32), dan putrinya, Mawar (nama samaran, 13), menjadi korban kejahatan asusila oleh tetangganya. Mirisnya, sang istri diperkosa di depan anak-anak mereka pada akhir April lalu, sementara Mawar telah dicabuli sebanyak empat kali, terakhir pada awal Mei.

“Saya awalnya tidak tahu kejadiannya, istri dan anak tidak cerita. Kalau cerita, pelaku mengancam akan membunuh. Anak-istri baru cerita sebulan lalu, langsung saya bawa ke sini, ke tempat kerja untuk keamanan,” tutur Kas, sembari menahan emosi. Ia menjelaskan bahwa rumah mereka yang sederhana, terbuat dari kayu papan, memiliki celah yang memudahkan pelaku untuk masuk.

0 Komentar