RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Kelurahan Krapyak di Kota Pekalongan terus berinovasi untuk meningkatkan efektivitas pelaporan usulan kegiatan pembangunan dari tingkat bawah.
Terbaru, Kelurahan Krapyak meluncurkan Go-Pedum (Google Spreadsheet untuk Optimalisasi Pelaporan Data Usulan Musrenbang), sebuah inovasi digital yang digagas oleh Kasi Pemerintahan dan Pembangunan, Asrofuddin. Peluncuran ini dibarengi dengan pembinaan kepada para pengurus RT/RW.
Asrofuddin menjelaskan bahwa inovasi Go-Pedum lahir dari kebutuhan akan sistem pelaporan yang lebih praktis, efisien, dan terintegrasi. Selama ini, proses pengumpulan data usulan pembangunan dari RW ke kelurahan masih dilakukan secara manual, yang dinilai kurang optimal dan memakan waktu.
Baca Juga:Rumah Dinas Bupati Batang Disulap Jadi Arena Permainan Tradisional, Ajak Anak Kembali ke Akar Budaya! Gempar! 400 Pesilat Ramaikan Kejurnas DPRD Kendal Open 2025, Ajang Lahirkan Bibit Unggul!
“Saat ini saya sedang mengikuti Diklat Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) Tahun 2025. Aksi perubahan yang Saya gagas adalah Go-Pedum, sebuah sistem berbasis Google Spreadsheet untuk mempermudah pelaporan data usulan kegiatan Musrenbang dari tingkat RW ke kelurahan. Dengan sistem ini, ketua RW cukup mengisi form digital dari tempat masing-masing tanpa perlu datang atau mengirimkan berkas fisik ke kelurahan,” terang Asrofuddin.
Inovasi ini diharapkan mampu mendukung proses digitalisasi layanan publik di tingkat kelurahan dan menjadikan tahapan pelaksanaan Musrenbangkel lebih efektif dan efisien. Go-Pedum juga memungkinkan pelacakan data usulan secara real-time, sehingga lebih transparan dan mudah diakses kapan saja oleh pihak kelurahan.
Lurah Krapyak, Banar, memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif inovatif ini. Menurutnya, Go-Pedum merupakan langkah maju dalam mendukung transformasi digital di lingkungan pemerintahan paling bawah. Ia berharap seluruh RT dan RW dapat memanfaatkan sistem ini dengan sebaik-baiknya.
“Kami menyambut baik hadirnya Go-Pedum yang menjadi gagasan dari Kasi Pemerintahan dan Pembangunan. RT/RW tidak perlu lagi mengumpulkan data usulan secara manual. Semoga melalui sistem ini, proses pengusulan kegiatan dapat dilakukan lebih cepat dan tepat,” ujar Banar.
Banar menambahkan, di Kelurahan Krapyak terdapat 110 RT dan 20 RW yang menerima bantuan operasional (banpot) sebesar Rp150 ribu per bulan atau Rp450 ribu setiap triwulan. Dengan pembinaan rutin dan penggunaan sistem digital seperti Go-Pedum, RT/RW diharapkan mampu lebih aktif berkontribusi terhadap kemajuan pembangunan di lingkungannya masing-masing.