Rumah Dinas Bupati Batang Disulap Jadi Arena Permainan Tradisional, Ajak Anak Kembali ke Akar Budaya!  

Rumah Dinas Bupati Batang Disulap Jadi Arena Permainan Tradisional, Ajak Anak Kembali ke Akar Budaya!  
NOVIA ROCHMAWATI BERMAIN - Masyarakat setempat saat bermain permainan tradisional yang digelar Forum Anak Batang dan pemkab Batang di rumah dinas Batang.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Suasana ceria dan penuh nostalgia memenuhi halaman Rumah Dinas Bupati Batang pada Minggu pagi (29/6/2025). Puluhan anak-anak, didampingi orang tua dan mahasiswa, asyik bermain permainan tradisional seperti congklak, ular tangga, hingga egrang bambu yang kini mulai jarang terlihat di era digital. Di tengah hiruk pikuk Car Free Day, rumah dinas tersebut berhasil “disulap” menjadi arena bermain yang membangkitkan kenangan masa lalu.

Kegiatan inovatif ini merupakan kolaborasi antara permainan tradisional dan pojok baca, bagian dari program Bunda Literasi Kabupaten Batang, Faelasufa Faiz Kurniawan. Diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan bersama Forum Anak binaan DP3AP2KB Batang, program ini menyatukan kegembiraan bermain dengan kebiasaan membaca.

“Bermain adalah hak anak. Ketika digabung dengan aktivitas membaca, itu bukan hanya menyenangkan, tapi juga mendidik,” ujar Urip Hariyanto dari DP3AP2KB. Ia menambahkan bahwa program ini akan rutin digelar sebulan sekali dan direncanakan akan ditambah dengan aktivitas seperti senam anak.

Baca Juga:Gempar! 400 Pesilat Ramaikan Kejurnas DPRD Kendal Open 2025, Ajang Lahirkan Bibit Unggul!  DPRD Pekalongan Dorong Keras Optimalisasi PAD di Perubahan KUA-PPAS 2025: Ini Strategi Barunya!

Antusiasme terlihat jelas. Anak-anak bebas memilih mainan yang mereka suka—mulai dari menggambar, mewarnai, bermain congklak, hingga mencoba egrang. Bahkan, orang dewasa pun tak kuasa menahan diri untuk ikut larut dalam suasana riang tersebut.

“Mainannya lengkap dan seru. Tadi saya main ular tangga sama teman, terus lanjut egrang juga,” kata Raisya, Ketua Forum Anak Kabupaten Batang, yang turut membantu mendampingi kegiatan.

Bagi Rasyid (6), ini adalah pengalaman pertamanya bermain congklak, dan ia mengaku sangat senang. “Senang banget! Ini baru pertama main, ternyata seru juga,” ujarnya dengan mata berbinar.

Yudi, seorang mahasiswa, bahkan menyempatkan diri memainkan egrang demi bernostalgia. Ia berharap kegiatan seperti ini bisa rutin digelar dengan variasi permainan yang lebih banyak. “Seru banget, nostalgia masa kecil. Kalau bisa ditambah lagi mainannya, kayak petak umpet atau bekel,” harapnya.

Semangat utama dari kegiatan ini adalah mengenalkan kembali nilai-nilai kebudayaan lokal yang hampir terlupakan. Di tengah arus digitalisasi, Rumah Dinas Bupati Batang menghadirkan ruang baru yang memungkinkan anak-anak tumbuh, belajar, dan bermain dengan sentuhan tradisi Indonesia.

0 Komentar