RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Ratusan warga Desa Kalijoyo, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan, menggelar aksi damai pada kemarin siang, menyatakan penolakan keras terhadap rencana pembangunan Tempat Pengelolaan Akhir (TPA) sampah di desa mereka. Aksi ini diwarnai orasi terbuka, pembentangan spanduk penolakan, dan penandatanganan petisi oleh warga.
Aksi damai yang berlangsung tertib ini mendapat pengamanan dari personel Polsek dan Koramil Kajen. Dari pukul 13.00 WIB hingga 14.30 WIB, warga berkumpul di Jalan Simpang Tiga Kalijoyo, tepat di depan lapangan sepak bola desa. Salah satu spanduk besar yang dibentangkan tegas berbunyi, “KAMI WARGA DESA KALIJOYO MENOLAK KERAS RENCANA DIJADIKANNYA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) #Kalijoyobukantempatsampah#.”
Derus Al Ikhsan, salah satu peserta aksi, dalam orasinya menyampaikan penolakan tegas warga Kalijoyo terhadap rencana Pemerintah Kabupaten Pekalongan membangun TPA di wilayah mereka. Menurut informasi yang beredar, TPA tersebut akan dibangun di lokasi eks tanah rutan, antara Dukuh Empon-empon dan Dukuh Karangglagah.
Baca Juga:Angin Puting Beliung Terjang Gringsing Batang: 11 Rumah Rusak dan Listrik Padam Total! Rumah Sakit di Pekalongan: Pilihan Lengkap untuk Layanan Kesehatan Berkualitas Dekat Pantura!
“Warga Desa Kalijoyo menolak keras rencana lokasi tempat pembuangan sampah Desa Kalijoyo, khususnya Dukuh Empon empon dan Dukuh Karangglagah karena merupakan area perkebunan dan pertanian aktif yang dikelola warga,” ujar Derus.
Warga juga mendesak Pemerintah Kabupaten Pekalongan untuk meninjau ulang dan segera membatalkan rencana pembangunan TPA di Desa Kalijoyo. Mereka beralasan, jika TPA direalisasikan, dampak terhadap lingkungan akan semakin parah.
“Saat ini warga Desa Kalijoyo sudah merasakan dampak dari TPA Bojonglarang, dengan pencemaran air warga maupun pertanian dan banyaknya sampah yang terbawa dari TPA Bojonglarang saat hujan,” jelas Derus.
Harapan utama warga Desa Kalijoyo adalah agar TPA tidak dibangun di desa mereka dan meminta Pemkab Pekalongan mencari lokasi alternatif. Mereka juga menyoroti bahwa Dukuh Karangglagah, Empon-empon, dan Dukuh Kemandoran akan menjadi area yang terdampak langsung jika TPA dibangun, mengingat jarak TPA ke pemukiman warga hanya sekitar 450 meter.