Menelisik Lebih Jauh Identitas Pekalongan ala Gen Z itu Seperti apa sih?

Menelisik Lebih Jauh Identitas Pekalongan ala Gen Z itu Seperti apa sih
Menelisik Lebih Jauh Identitas Pekalongan ala Gen Z itu Seperti apa sih/ FOTO PRIBADI MIZANNUL IHSAN LUBIS
0 Komentar

Tempat nongkrong bagi Gen Z Pekalongan bukan sekadar ngopi, tapi juga tempat produksi konten. Mulai dari café minimalis, pusat kuliner, hingga taman kota, semuanya bisa jadi “studio konten dadakan.”

Beberapa tempat favorit Gen Z Pekalongan antara lain:

  • Alun-alun Pekalongan saat sore hari atau Kawasan Pendopo lama Pekalongan
  • Kafe lokal dengan interior estetik seperti Lamuri Coffee n Culture, Terra Coffee & Space, Warmindo Garwo, dan lain sebagainya.
  • Kampung Batik Kauman dan Kawasann Budaya Jetayu untuk foto OOTD dan story sejarah
  • Pantai Pasir Kencana sebagai spot sunset viral dan lain sebagainya

Bagi Gen Z, tempat nongkrong adalah bagian dari identitas kota yang bisa dibagikan ke dunia digital.

4. Spiritualitas dan Budaya Tetap Melekat

Meskipun dikenal sebagai generasi yang suka hal instan dan digital, Gen Z di Pekalongan tetap punya sisi spiritual dan kultural yang kuat. Banyak di antara mereka yang masih aktif dalam:

Baca Juga:20 Ibu PKK Tirto Pekalongan Ikuti Pelatihan Tata Rias: Disdikbud dan TP PKK Siap Cetak MUA Handal!Kendal Salurkan Subsidi Kedelai untuk 50 Perajin Tempe, Juga Bantuan Alat Pertanian ke Petani

  • Kegiatan masjid dan pondok pesantren
  • Tradisi Syawalan dan haul ulama
  • Ngaji bareng komunitas

Kegiatan keagamaan tidak lantas meninggalkan gaya mereka. Justru, kita bisa melihat santri Gen Z yang tetap tampil modis, membawa gadget, namun tidak melupakan kegiatan seperti ngaji kitab kuning atau baksos ke desa.

5. Edukasi dan Organisasi: Gen Z Bergerak

Identitas Pekalongan bagi Gen Z juga dibentuk oleh peran mereka dalam organisasi kampus, komunitas lingkungan, serta gerakan sosial. Beberapa gerakan Gen Z Pekalongan yang menonjol adalah:

  • Komunitas literasi dan sejarah seperti Buka Buku Pekalongan dan Teman Jalan Pekalongan
  • Aktivis climate action lokal seperti Aksi Kamisan Pekalongan Raya
  • Event organizer festival UMKM seperti Hayam Wuruk Festival

Selain yang disebutkan diatas juga masih banyak lagi. Mereka bergerak dari online ke offline. Ini membuktikan bahwa Gen Z Pekalongan tidak hanya eksis di media sosial, tapi juga punya kontribusi nyata bagi lingkungannya.

6. Bahasa Lokal yang Khas

Tak bisa dipisahkan, bahasa gaul ala Gen Z Pekalongan juga jadi bagian penting dari identitas. Mereka mencampur bahasa Jawa Ngoko, Bahasa Indonesia, Bahasa Pekalonganan dan slang TikTok dalam satu obrolan.

0 Komentar