RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Pekalongan (Unikal) mengambil peran aktif dalam mengatasi permasalahan sampah di Kota Pekalongan. Mereka memberikan pelatihan pemilahan sampah dan pembuatan alat komposter sederhana kepada warga Kelurahan Kalibaros, Kecamatan Pekalongan Timur, pada 20 dan 25 Juni 2025.
Kegiatan ini, yang bekerja sama dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Mulya Sari, memperkenalkan alat komposter KOMPAK (Komposter dari Ember Tumpuk). Alat tersebut juga dibagikan kepada para ketua RT di RW 2 dan RW 5.
Sosialisasi diawali dengan penjelasan dari Ketua KSM Mulya Sari, Ngadiyana, mengenai pentingnya pemilahan sampah, terutama sampah organik. “Berdasarkan data, sebanyak 41,45 persen dari total 18,8 juta ton sampah per tahun merupakan sampah organik berupa sisa makanan. Maka dari itu, pemilahan dan pengolahan sampah sangat penting dilakukan,” ungkapnya.
Baca Juga:Kejurnas Paralayang Batang Siap Digelar 10 Juli: 80 Atlet Terdaftar, Optimalkan Potensi Pariwisata! Wali Kota Pekalongan Ajak Pelaku IRTP Tingkatkan Keamanan Pangan: 120 Peserta Ikuti Bimtek CPPOB!
Dalam pelatihan, mahasiswa Unikal mendemonstrasikan pembuatan komposter KOMPAK yang terdiri dari dua ember bertumpuk. Ember atas dilubangi bagian bawahnya dan ditumpuk di atas ember kedua yang tutupnya dilubangi dan dipasang keran untuk mengalirkan pupuk organik cair (POC) hasil fermentasi sampah.
Aisya, salah satu mahasiswa KKN Unikal, melaporkan bahwa warga RW 2 dan RW 5 sangat antusias mengikuti sosialisasi dan demonstrasi.
Sebagai informasi, Kota Pekalongan telah ditetapkan berstatus darurat pengelolaan sampah sejak 21 Maret 2025, menyusul penutupan TPA Degayu oleh Kementerian Lingkungan Hidup. Kondisi ini menuntut partisipasi aktif masyarakat dalam mengurangi dan mengelola sampah dari rumah tangga masing-masing.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan warga Kelurahan Kalibaros dapat mulai melakukan pengelolaan sampah secara mandiri dari tingkat rumah tangga, sekaligus menekan volume sampah yang dibuang ke luar lingkungan mereka.