RADARPEKALONGAN.ID, PEKALONGAN – Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Pekalongan menggelar Pelatihan Tata Boga untuk meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi perempuan. Kegiatan ini diikuti puluhan anggota GOW dari berbagai organisasi perempuan di Kota Batik.
Ketua GOW Kota Pekalongan yang juga Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab, hadir dan membuka kegiatan tersebut. Ia menyampaikan bahwa pelatihan ini tidak hanya memperkaya keterampilan memasak, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan keluarga.
“Melalui pelatihan ini, kami ingin para anggota GOW mampu menciptakan produk kuliner yang tidak hanya dikonsumsi untuk kebutuhan rumah tangga, tetapi juga bisa dikembangkan menjadi produk bernilai jual yang mampu menopang ekonomi keluarga. Kemandirian ekonomi perempuan adalah bagian penting dalam menciptakan keluarga yang sejahtera dan masyarakat yang kuat,” ujar Balgis.
Baca Juga:Tim Berlian & Popsivo Juara Kapolres Kendal Cup 2025: Turnamen Voli Meriahkan HUT Bhayangkara ke-79!Wali Kota Ajak Warga Pekalongan Melek AI, Pelatihan Digital Marketing Berbasis AI Dimulai!
Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan berbagai olahan makanan sederhana namun berpotensi bisnis, seperti gapit wijen, susu jelly aneka rasa, hingga rolade daun singkong. Bahan-bahan yang digunakan mudah diperoleh dan terjangkau, memudahkan peserta mempraktikkannya.
Wawalkot Balgis menegaskan, keterampilan memasak bukan hanya keahlian dasar, tetapi juga potensi ekonomi yang patut dikembangkan. “Kami berharap, dari pelatihan seperti ini akan lahir inovasi-inovasi kuliner yang tidak hanya lezat dan menarik, tetapi juga bisa menjadi peluang usaha rumahan yang sukses dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Peserta diharapkan memanfaatkan media sosial dan jaringan komunitas untuk memperluas pasar. Balgis juga berharap pelatihan ini berlanjut dan ditindaklanjuti dengan pelatihan lanjutan. Ia mendorong setiap organisasi perempuan bersinergi memajukan potensi anggotanya.
“Kami optimis, dengan kolaborasi yang kuat dan semangat untuk terus belajar, perempuan di Kota Pekalongan bisa mandiri secara ekonomi, lebih percaya diri, dan mampu memberikan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah,” tegasnya.
Salah satu peserta, Tri Hastuti, guru dan anggota IWAPI Kota Pekalongan, mengaku sangat terbantu. Pelatihan ini membuka wawasan baru dalam mengolah bahan makanan sehari-hari menjadi produk unik dan bernilai jual.
“Selama ini kita hanya mengenal daun singkong untuk sayur atau urap. Tapi ternyata bisa diolah menjadi rolade daun singkong yang dikemas menarik dengan tahu putih dan telur. Rasanya enak, tampilannya menarik, dan yang terpenting bisa dijual seharga Rp10 ribu per pack isi empat. Ini jelas membuka peluang usaha baru bagi kami, para ibu-ibu, untuk menambah penghasilan keluarga,” ungkap Tri Hastuti.