RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Dari balik tembok Lapas Kelas IIB Batang, semangat untuk bangkit dan berkarya terus menyala. Melalui kerja sama dengan DMA Collection Pekalongan, para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) mendapatkan pelatihan menjahit yang bukan hanya memberi keterampilan, tetapi juga membuka jalan menuju masa depan yang lebih baik.
Program pelatihan menjahit ini bertujuan meningkatkan kompetensi WBP agar mampu mandiri secara ekonomi, baik dengan membuka usaha sendiri maupun masuk ke industri garmen. Kepala Lapas Batang, Nurhamdan, menjelaskan bahwa pelatihan ini bekerja sama dengan DMA Collection, yang memiliki wewenang dari Balai Latihan Kerja Kota Pekalongan untuk menerbitkan sertifikasi keterampilan menjahit bagi para peserta.
“Antusiasme WBP tinggi, tapi karena keterbatasan alat, saat ini hanya 10 peserta yang bisa kami fasilitasi,” ujar Nurhamdan saat ditemui di Lapas Batang, Selasa (8/7/2025).
Baca Juga:Kopdes Kendal Diminta Segera Tentukan Jenis Usaha, Pemprov & Pemkab Gelar Soft Launching! Pekalongan Barat Jadi Pionir! Sinergi Tri Pilar Atasi Darurat Sampah & Bencana di Wilayah Barat
Selain pelatihan, DMA Collection juga membuka peluang kerja bagi WBP yang telah bebas dan dinilai memiliki potensi untuk menjadi penjahit profesional. “Sudah ada alumni pelatihan yang sekarang bekerja di DMA Collection. Ini jadi bukti bahwa pelatihan ini bukan formalitas, tapi benar-benar membuka jalan kehidupan baru,” tambahnya.
Pemilik DMA Collection, Dhofiroh, menuturkan bahwa program ini sudah berlangsung selama dua tahun. Para peserta tidak hanya belajar menjahit baju koko, tetapi juga memahami tahapan penting seperti pengukuran, pembuatan pola, pemotongan bahan, menjahit, hingga tahap finishing.
“Kalau di pabrik bisa 50 orang, di sini cuma 25. Tapi kami tidak mengejar target, kami tekankan kualitas dan proses belajar,” jelasnya.
Ia menambahkan, proses pelatihan rata-rata membutuhkan waktu sekitar 7 hari intensif hingga WBP mulai mahir. “Yang penting mereka mau belajar dan telaten. Kami terbuka bagi siapa pun yang punya skill dan kemauan, tanpa melihat latar belakang,” tegas Dhofiroh.