“Jumlah itu akan terus bertambah. Saat ini ada 31 tenant yang sudah berdiri, beberapa di antaranya sudah mulai beroperasi. Harapan kami, 5.000 hingga 6.000 tenaga kerja lokal bisa terserap setiap tahun,” kata Ngurah. Ia juga menyebut, pihaknya membuka berbagai skema kerja bagi warga yang tidak memenuhi spesifikasi industri formal.
“Bagi warga yang berusia lanjut atau tidak memenuhi kualifikasi pendidikan, kami berdayakan di sektor non-industri seperti pertamanan, pemeliharaan kawasan, hingga nantinya pariwisata berbasis komunitas,” ujarnya. Menurutnya, semua level bisa difasilitasi, tinggal kemauan masyarakat untuk mengambil bagian.