RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Dua anak asal Kecamatan Batang yang menjadi korban penyekapan di Boyolali akhirnya dipulangkan ke rumah mereka di Klidang Wetan, Selasa (15/7/2025) malam. Kepulangan mereka difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batang melalui Dinas Sosial setelah mendapat izin dari Polres Boyolali.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Batang, Wilopo, mengatakan kedua anak dijemput langsung ke Boyolali guna memastikan kondisi mereka aman sebelum kembali ke keluarga. “Kita jemput langsung ke Boyolali. Untuk proses hukum, kewenangannya di kepolisian. Intinya, dua anak ini sudah mendapat izin pulang,” ujarnya, Rabu (16/7/2025).
Pemkab Batang menyatakan siap memberikan pendampingan psikologis dan memastikan keberlanjutan pendidikan bagi kedua anak yang mengalami trauma berat akibat penyekapan. “Kami akan dampingi mereka, termasuk pemulihan psikologis. Pendidikan juga kami fasilitasi agar mereka tetap bisa sekolah secara formal,” kata Wilopo.
Baca Juga:Saksi Ahli Tegaskan Penggunaan Merek Cardinale Pelanggar HAKI, Unsur Pidana Pemalsuan Merek Terpenuhi!Dugaan Pungli PTSL Muncul, Ratusan Warga Sokosari Pekalongan Geruduk Balai Desa, Tuntut Pengembalian Dana!
Salah satu anak bahkan diketahui telah menghafal tiga juz Al-Qur’an, terungkap saat kunjungan Bupati Batang M. Faiz Kurniawan dan Wakil Bupati Suyono pada Rabu pagi.
Wakil Bupati Suyono menyebut bahwa kedua anak tersebut akan difasilitasi untuk menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Darul Ulum, Desa Tragung, Kandeman. “Saya akan pondokkan dan biayai sampai selesai. Ini sudah saya koordinasikan dengan pihak pondok,” tegas Suyono.
Menurutnya, pendampingan dari Dinas Sosial juga akan diperkuat agar anak-anak tersebut bisa kembali pulih dan tidak lagi diliputi trauma. “Yang penting sekarang mereka mendapatkan perlindungan, pendidikan, dan bisa tumbuh di lingkungan yang lebih aman,” ujarnya.
Sementara itu, proses hukum terhadap pemilik rumah tempat penyekapan masih berjalan di Polres Boyolali.
Kasus penyekapan ini terungkap Minggu (13/7/2025) malam setelah seorang anak bernama Muhammad Al Fajar (11) tertangkap saat hendak mengambil kotak amal di Masjid Darussalam, Dukuh Kacangan, Kecamatan Andong, Boyolali. Kepada warga, Fajar mengaku mengambil kotak amal karena ingin membeli makanan untuk adiknya yang kelaparan.
Pengakuan itu membuka fakta adanya empat anak yang disekap dan dirantai di sebuah rumah di Dukuh Mojo, Desa Mojo, Kecamatan Andong. Mereka hanya diberi makan singkong rebus selama satu bulan terakhir tanpa pengawasan dan perawatan layak. Seorang warga bernama Faris menjadi saksi kunci yang kemudian melaporkan kejadian itu ke perangkat desa setempat.