PEKALONGAN,ID.KOTAPEKALONGAN – Dalam rangka memperingati 1 Muharram 1447 Hijriah, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, bersama jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan PLN UP3 Kota Pekalongan memberikan santunan kepada anak-anak yatim di Masjid Al Ikhlas, Kawasan Jetayu, Kota Pekalongan, Jumat pagi (18/7/2025).
Santunan diberikan secara simbolis oleh Wali Kota dan para pimpinan instansi yang hadir kepada anak-anak yatim yang datang dari berbagai wilayah di Kota Pekalongan. Kehadiran para tokoh pemerintah dan instansi vertikal ini disambut hangat oleh masyarakat setempat yang turut hadir menyaksikan kegiatan penuh makna tersebut.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian dan sinergi antara pemerintah daerah, lembaga vertikal, dan masyarakat dalam memberikan perhatian kepada mereka yang membutuhkan, khususnya anak-anak yatim.
Baca Juga:Tolak Lima Hari Sekolah, Dekan FTIK UIN Gus Dur Khawatir Sekularisasi dan Hilangnya Pendidikan AgamaFraksi PKB Tegas Tolak Lima Hari Sekolah: Dinilai Abaikan Pendidikan Agama dan Kearifan Lokal
“Momentum Tahun Baru Islam ini menjadi saat yang tepat untuk memperkuat kepedulian sosial. Kami berharap santunan ini bisa memberi semangat dan kebahagiaan bagi anak-anak yatim dalam menapaki masa depan yang lebih baik,” tutur Wali Kota Aaf, sapaan akrabnya.
Ia juga menambahkan bahwa sinergi lintas sektor yang terus dibangun di Kota Pekalongan diharapkan mampu menciptakan lingkungan yang penuh empati dan solidaritas, khususnya bagi generasi muda yang membutuhkan dukungan.
Kegiatan santunan ini sekaligus menjadi bagian dari rangkaian peringatan Tahun Baru Islam yang dilaksanakan di berbagai titik di Kota Pekalongan sebagai upaya membumikan nilai-nilai keislaman dan mempererat hubungan antara pemerintah dengan masyarakat.
Dengan semangat Muharram, Pemerintah Kota Pekalongan terus mendorong gerakan sosial yang inklusif dan bermanfaat, sehingga kehadiran negara benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama mereka yang kurang beruntung. (dur)