Ini Dia Rahasia Menyayangi dan Mendidik Anak agar Bisa Tangguh

Kemah Bakti IPM SMA 1 Muhammadiyah Pekajangan
Dari Kamis sampai Sabtu, tanggal 17-19 Juli 2025, tidak kurang dari 135 siswa baru SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan melaksanakan kemah bakti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di lapangan Desa Gutomo Kec Karang Anyar Kabupaten Pekalongan.
0 Komentar

Oleh Ade Asep Syarifuddin

DARI Kamis sampai Sabtu, tanggal 17-19 Juli 2025, tidak kurang dari 135 siswa baru SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan melaksanakan kemah bakti Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di lapangan Desa Gutomo Kec Karang Anyar Kabupaten Pekalongan.

Dari persiapan sebelum keberangkatan, di hari keberangkatan, acara di lokasi sampai kepulangan, tak henti-hentinya orang tua meminta informasi di grup orang tua siswa baru kelas 10. Siapa sih orang tuanya yang tidak deg-degan ketika anak 3 hari tidak bersama orang tua.

“Titip anak saya ya bu.””Apakah boleh dijenguk bu?””Jadwal penjengukan kapan ya, siang atau sore?””Ke lokasi paling enak lewat Tugu Durian ke selatan atau belok ke selatan dekat gedung PMI ya?”

Baca Juga:Kota Pekalongan Tembus 11 Besar IGA, Hari Ini Team BSKDN Melakukan Validasi LapanganAl Ummah Tingkatkan Ketrampilan Manajerial untuk Pimpinan

Demikian chat orang tua di grup yang sempat saya baca. Sayang banget kepada anaknya. Belum sampai lokasi saja sudah pengen dijenguk.

“Kalau mau jenguk, hari kedua, Jumat pukul 16.00 sampai sebelum magrib,” tutur Ani Zulaefah, juru bicara dari SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan yang memang sejak awal bertugas dalam penerimaan siswa baru.

Bu Ani—- demikian panggilan akrab ibu-ibu dan bapak-bapak memanggil Ani Zulaefah, entah memang bertugas sebagai juru bicara SMA Muhammadiyah 1 Pekajangan dalam penerimaan siswa baru sekaligus juru bicara acara Forum Taaruf Siswa (Fortasi) dan Kemah Bakti IPM.

Dugaan saya, kadung ibu-ibu dan bapak-bapak akrab dengan Bu Ani, ya sekolah sekalian saja mempercayakan Bu Ani sebagai juru bicara. Toh dalam skill komunikasi, Bu Ani sangat mumpuni menghendel ibu-ibu baik offline ketemu langsung maupun online di gru WA orang tua.

Buktinya, seluruh request orang tua yang kebanyakan ibu-ibu bisa langsung dijawab Bu Ani walaupun ada jeda. Orang tua beranggapan, Bu Ani benar-benar stand by di lokasi kemah dan mengikuti kapan pun dan ke mana pun siswa beraktifitas.

Saya sempat bertemu dengan tokoh Pendidikan Kota Pekalongan H Achmad Ilyas. Saya sering memanggil dengan panggilan akrab Pak Amak.

Terjadi dialog sederhana ketika bertemu.

“Pak Amak, kemarin hujan lho di lokasi kemah. Semoga saat anak-anak kemah nggak hujan lagi ya,” kata saya.”Gak papa, biarkan saja. Mereka sudah besar dan mengetahui apa yang harus mereka lakukan. Mereka tidak selemah yang kita duga,” kata Pak Amak santai.

0 Komentar