“Kalau tidak dilaporkan, pemerintah tidak bisa memberikan bantuan. Kita terus lakukan edukasi agar masyarakat paham bahwa ini bukan aib, melainkan persoalan yang harus diatasi bersama,” tegasnya.
Kendati demikian, Aaf mengapresiasi semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya layanan kesehatan. Ia menyebutkan, sejak tahun 2020-an, masyarakat mulai terbuka dalam melaporkan kondisi kesehatan anak kepada petugas.
“Alhamdulillah sekarang masyarakat semakin terbuka. Sosialisasi yang terus-menerus membuahkan hasil. Penanganan jadi lebih cepat dan akurat karena datanya tersedia. Kalau kondisi ditutup-tutupi, kita bisa salah mengambil kebijakan karena merasa sudah selesai padahal masih ada titik rawan yang terlewat,” jelasnya.
Baca Juga:Wakil Wali Kota Pekalongan Tinjau Penataan Permukiman Clumprit Degayu, Pastikan Proyek Berjalan Sesuai RencanaMadrasah Jadi Pilihan Utama Pendidikan di Pekalongan, Kualitas dan Akhlak Jadi Daya Tarik Utama
Dengan berbagai langkah strategis, mulai dari layanan pemeriksaan gratis, pemantauan gizi anak, edukasi kepada orang tua, hingga kunjungan berkala tenaga medis, Pemkot Pekalongan berharap dapat mencetak generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan siap bersaing.
Peringatan Hari Anak Nasional tahun ini menjadi momentum penting untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam membangun sistem kesehatan anak yang lebih baik di Kota Pekalongan. (dur)