RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Pemerintah Kabupaten Batang merampungkan proyek rekonstruksi Jembatan Lawangaji di Kecamatan Kandeman lebih cepat dari jadwal. Infrastruktur strategis yang menghubungkan antardesa dan kecamatan menuju jalur nasional ini resmi dibuka kembali oleh Bupati Batang M. Faiz Kurniawan pada Rabu (23/7/2025).
“Jembatan ini resmi saya nyatakan dibuka. Semoga awet dan membawa manfaat besar bagi masyarakat,” kata Faiz usai menandatangani prasasti dan menggunting pita peresmian. Dalam kesempatan itu, ia juga membagikan beras dan susu kepada warga yang hadir.
Rekonstruksi Jembatan Lawangaji menjadi salah satu prioritas Pemkab Batang dalam memperkuat konektivitas wilayah dan mendukung mobilitas ekonomi masyarakat. Kepala Bidang Prasarana Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Batang, Endro Suryono, mengatakan bahwa proyek ini diselesaikan hanya dalam waktu 97 hari dari target awal 180 hari kerja.
Baca Juga:Forkopimda Ikuti Launching Kopdeskel Merah Putih, Pekalongan Siap 100% Dukung Program Nasional!Disnaker Batang Targetkan 1.800 Warga Terserap Industri, Pelatihan Kerja Diintensifkan, Prioritaskan Lokal!
“Proyek dimulai 15 April 2025 dan telah rampung pada 21 Juli 2025, jauh lebih cepat dari tenggat 12 Oktober 2025,” ujar Endro. Pembangunan ini menelan anggaran sebesar Rp4,3 miliar yang bersumber dari APBD Tahun Anggaran 2025.
Jembatan sebelumnya dinilai tidak lagi layak dengan lebar hanya 3,5 meter dan panjang 21 meter. Kini, jembatan baru dibangun dengan panjang 25 meter dan lebar 10 meter, memungkinkan akses kendaraan roda dua, roda empat, hingga angkutan logistik dengan lebih aman dan nyaman.
Struktur jembatan menggunakan sistem komposit baja dan beton yang dirancang sesuai standar teknis dan kelayakan fungsi. Infrastruktur ini menjadi jalur vital distribusi hasil pertanian dan perdagangan warga Kecamatan Kandeman ke pusat Kota Batang dan Jalan Nasional Jenderal Sudirman.
Jembatan Lawangaji termasuk dalam 12 paket pekerjaan rehabilitasi dan rekonstruksi jembatan yang dikerjakan Pemkab Batang dengan total anggaran Rp10,1 miliar di tahun 2025. Untuk tahun anggaran 2026, pemerintah daerah telah merancang 15 paket pekerjaan serupa senilai Rp18,3 miliar.
“Ini bagian dari komitmen memperkuat konektivitas antardesa dan mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah,” tambahnya.
Dinas PUPR memastikan akan terus memantau kondisi jembatan selama masa pemeliharaan dan mengimbau warga menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Masyarakat juga diminta ikut menjaga infrastruktur tersebut sebagai aset publik.