Miris! 3 SD di Petungkriyono Pekalongan Dibobol Maling, Kerugian Capai Rp51,5 Juta!

Miris! 3 SD di Petungkriyono Pekalongan Dibobol Maling, Kerugian Capai Rp51,5 Juta!
HADI WALUYO OLAH TKP - Polisi melakukan olah TKP di sekolah yang dibobol pencuri di Petungkriyono.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, PETUNGKRIYONO – Polisi hingga kemarin masih menyelidiki kasus pencurian di tiga sekolah di Desa Kayupuring dan Kasimpar di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan. Dari taksiran sementara, pencurian itu mengakibatkan kerugian total Rp51,5 juta.

Seperti diberitakan, aksi pencurian terjadi secara beruntun di tiga sekolah dasar pada Sabtu (19/7/2025) pagi. Ketiga sekolah yang menjadi sasaran adalah SD Negeri Kasimpar, SD Kristen Kasimpar, dan SD Negeri 01 Kayupuring.

Peristiwa ini pertama kali diketahui sekitar pukul 06.00 WIB dan segera dilaporkan kepada pihak kepolisian. Kapolsek Petungkriyono Iptu Eko Widianto bersama anggota langsung mendatangi lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

Baca Juga:Waspada! 90 Persen Penularan HIV/AIDS di Pekalongan Terjadi Lewat Hubungan Seksual Tak Aman!Cagar Budaya Pekalongan Memprihatinkan, DPRD Gelar Public Hearing 2 Raperda Inisiatif!

“Berdasarkan hasil pemeriksaan, ketiga sekolah mengalami kerusakan pada pintu utama dan lemari penyimpanan barang inventaris. Diduga kuat pelaku masuk dengan cara merusak atau mencongkel kunci gembok,” terang Iptu Eko, Rabu (23/7/2025).

Setelah berhasil masuk ke dalam ruangan, pelaku membuka paksa lemari besi yang terkunci dan mengambil barang-barang elektronik milik sekolah.

Dari TKP SD Negeri Kasimpar, pelaku berhasil membawa kabur satu unit laptop merk ASUS dan satu unit proyektor merk BenQ dengan total kerugian sekitar Rp17 juta. Sementara di SD Kristen Kasimpar, pelaku mengambil satu unit proyektor merk Epson, satu laptop merk ASUS, dan satu laptop merk Lenovo dengan estimasi kerugian mencapai Rp29,5 juta. Di TKP terakhir, yakni SDN 01 Kayupuring, dua unit laptop merk Acer dan satu unit proyektor merk Epson raib, menyebabkan kerugian ditaksir sekitar Rp5 juta. Barang-barang tersebut merupakan inventaris resmi sekolah yang disimpan dalam lemari besi dan dikunci.

Dalam kasus ini, modus operandi pelaku terbilang serupa di setiap TKP. Pelaku merusak gembok, masuk ke ruangan guru atau ruang sekretariat, lalu mencongkel pintu lemari untuk mengambil laptop dan proyektor yang ada di dalamnya. Setelah mengambil barang, pelaku keluar melalui pintu yang sama saat masuk. Di lokasi kejadian, polisi menemukan barang bukti berupa satu dus laptop merk ASUS serta dua gembok rusak yang diduga menjadi target perusakan oleh pelaku.

0 Komentar