RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Fakta mengejutkan terungkap: penularan melalui hubungan seks menjadi salah satu jalur utama penularan HIV/AIDS. Di Kota Pekalongan, sekitar 90 persen penularan HIV/AIDS terjadi melalui hubungan seks, baik antara laki-laki dengan perempuan maupun laki-laki dengan laki-laki.
Epidemiolog pada Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Opick Taufik, mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup sehat dengan tidak bergonta-ganti pasangan.
“Kasus HIV di Kota Pekalongan menunjukkan adanya penurunan jumlah kasus HIV di Puskesmas RS sebanyak 40 kasus dibandingkan tahun lalu. Namun, akses pelayanan tampaknya berkurang, dan di masa depan diharapkan kasus tidak bertambah lagi,” ungkapnya.
Baca Juga:Cagar Budaya Pekalongan Memprihatinkan, DPRD Gelar Public Hearing 2 Raperda Inisiatif!Jembatan Lawangaji Batang Rampung 97 Hari, Lebih Cepat dari Target 180 Hari!
Meski begitu, 14 puskesmas dan 8 rumah sakit di Kota Pekalongan siap melayani pengobatan HIV. Salah satu upaya yang dilakukan Dinkes ialah membuat pemetaan keluhan seluruh kelurahan, lalu melakukan pendekatan dan penanganan kasus yang muncul.
“Di Kota Pekalongan, ada peluncuran program PrEP (Pre-Exposure Prophylaxis) selain penggunaan kondom untuk mencegah penularan HIV/AIDS pada hubungan yang tidak sehat,” ungkap Opick.
Dijelaskan, HIV memiliki window period di mana tes bisa menunjukkan hasil negatif meskipun seseorang terinfeksi. Tes sebaiknya diulang setelah 3-6 bulan. PrEP dapat dikonsumsi sehari sebelum berhubungan untuk mencegah penularan HIV, dengan evaluasi penggunaan PrEP dilakukan secara berkala.
Terdapat peningkatan kasus HIV/AIDS sebesar 20 persen pada kelompok heteroseksual dan 35 persen homoseksual. Ini menunjukkan tantangan serius yang masih dihadapi dalam upaya pencegahan penyebaran virus mematikan ini.