Jaga Laut Batang, Dislutkan & BPI Kolaborasi Dorong Pelestarian Hiu Paus & Ekonomi Biru!    

Jaga Laut Batang, Dislutkan & BPI Kolaborasi Dorong Pelestarian Hiu Paus & Ekonomi Biru!    
DOK. ISTIMEWA EDUKASI - Pemkab Batang dan PT BPI mengajak nelayan dan mahasiswa untuk bersama melestarikan Hiu Paus di pesisir Batang.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Langkah nyata untuk menjaga kelestarian laut terus digaungkan di Kabupaten Batang. Kamis (24/7/2025), Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Batang berkolaborasi dengan Bhimasena Power Indonesia (BPI) menggelar sosialisasi pelestarian hiu paus di kawasan Pantai Sigandu Batang.

Tak sekadar seremoni, kegiatan ini diisi edukasi mendalam soal pentingnya menjaga spesies langka seperti hiu paus—yang masih sesekali terlihat melintas di perairan Batang. Para peserta, mayoritas nelayan dari wilayah Seturi, Depok, Ujungnegoro, Roban Barat dan Timur, antusias mengikuti sosialisasi yang dibawakan pakar dari Pusat Studi Pemanfaatan dan Konservasi Sumber Daya Laut (PSPL) Serang, Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Batang, Dislutkan Jateng, Polairut hingga Pos AL.

Kepala Dislutkan Batang, Windu Suriadji, menjelaskan, pelestarian hiu paus tak bisa dilakukan setengah hati. Butuh kesadaran kolektif dari semua pihak, terutama nelayan yang menjadi garda terdepan di laut.

Baca Juga:PORSEMA XIII Resmi Dibuka di Pekalongan, Cari Bibit Unggul & Perkuat Silaturahmi LP Ma'arif NU!  Inflasi Melonjak, Pemkab Kendal Salurkan 285 Paket Beras ke 2 Desa, Ringankan Beban Warga!

“Dengan metode kelompok dan diskusi langsung, nelayan bisa paham kondisi nyata di laut. Kita ingin mereka merasakan bahwa hiu paus adalah indikator sehatnya ekosistem kita,” jelas Windu.

Ia juga menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari program besar menuju ekonomi biru (blue economy) yang tengah digenjot pemerintah pusat, termasuk target konservasi laut nasional seluas 95,7 juta hektare pada tahun 2049. “Kalau laut sehat, ikan banyak, nelayan juga sejahtera. Itu prinsip dasarnya,” tegasnya.

Dukungan penuh juga datang dari sektor swasta. CSR dan CR Manager Bhimasena Power Indonesia (BPI), Ahmad Lukman, mengungkapkan bahwa sejak 2016 pihaknya konsisten melakukan aksi nyata pelestarian pesisir. Mulai dari pemasangan rumbu karang dan rumah ikan buatan, hingga penanaman mangrove dan cemara laut.

“Kami libatkan perguruan tinggi seperti Undip dalam tiap langkah pelestarian. Harapannya, ini tak hanya menjaga alam tapi juga menjaga dapur para nelayan tetap ngebul,” terang Lukman.

Sosialisasi ini menjadi salah satu bentuk sinergi yang diharapkan mampu menjadikan kawasan pesisir Batang sebagai zona konservasi aktif. Dengan begitu, eksploitasi sumber daya laut bisa dikendalikan, tanpa mengorbankan keseimbangan ekosistem. Lebih jauh, program seperti ini diharapkan tak berhenti di atas kertas, tapi terus menyala di hati para nelayan sebagai panggilan untuk menjaga laut—warisan masa depan yang tak ternilai.

0 Komentar