Analis Warisan Budaya dari Disdikbud Jateng, Iwuk Tri Kiswarsiki, mengapresiasi penampilan Babalu yang dinilainya sarat makna dan sangat relevan untuk diajukan sebagai WBTB. Ia menilai bahwa Babalu memiliki substansi nasional, telah berusia lebih dari lima dekade, dan menyimpan pesan moral yang tersampaikan secara halus melalui seni.
“Dari sisi kriteria, Babalu sangat layak. Ia memiliki usia lebih dari 50 tahun, menyimpan nilai sejarah, dan telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat. Pementasan ini menjadi pembuktian bahwa Babalu bukan kesenian kontemporer, tetapi bagian dari identitas Batang,” jelas Iwuk.
Proses pencatatan Babalu sebagai WBTB akan dilanjutkan melalui aplikasi Data Pokok Kebudayaan (Dapobud) pada tahun ini. Sementara pengusulan resminya direncanakan pada 2026 mendatang.
Baca Juga:Genjot Wajib Belajar 13 Tahun, Pemkot Pekalongan & Kemendikdasmen Perluas Akses Pendidikan Anak Dini!Alumni SMAN 1 Batang, Yoyok Riyo Sudibyo, Janjikan Pelatihan Militer Gratis ke 50 Siswa!
Hingga kini, Jawa Tengah telah memiliki 165 elemen budaya yang tercatat sebagai WBTB, dan Babalu diyakini akan menjadi bagian dari daftar tersebut, membawa semangat para pejuang Batang untuk dikenang sepanjang masa.