Operasi Patuh Candi 2025 Batang: 5 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, Jalur Nasional Terbanyak!

Operasi Patuh Candi 2025 Batang, 5 Orang Tewas Akibat Kecelakaan Lalu Lintas, Jalur Nasional Terbanyak!
DOK. LAKA TOL - Kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada 14 Juli 2025 lalu di Jalan Tol KM 353 + 80p jalur B Semarang Batang masuk wilayah Desa Karanggeneng, Kecamatan Tulis.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Selama pelaksanaan Operasi Patuh Candi 2025 yang digelar sejak 14 hingga 27 Juli 2025, Satlantas Polres Batang mencatat total 19 kasus kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah tersebut, lima orang dinyatakan meninggal dunia, 22 orang mengalami luka ringan, dan kerugian materiil ditaksir mencapai Rp37,6 juta.

Kasatlantas Polres Batang, AKP Ahmad Zainurrozaq, menyebut bahwa lokasi kejadian kecelakaan paling banyak terjadi di kawasan permukiman, yakni 9 kejadian. Secara status jalan, jalur nasional jadi penyumbang terbesar dengan 9 kejadian. Sementara dari segi fungsi jalan, kecelakaan terbanyak terjadi di jalan arteri.

“Untuk waktu kejadian, paling banyak terjadi pada pukul 06.00 sampai 09.00 pagi, yaitu sebanyak tujuh kasus,” ungkap Zainurrozaq kepada wartawan, Selasa (29/7/2025).

Baca Juga:BPR BKK Pekalongan Bantah Kredit Porang Fiktif, Dirut Aji Setyawan Tegaskan Sesuai Prosedur!Program Genting Batang Diluncurkan, Targetkan 3.000 Anak Tercukupi Gizi, Cegah Stunting!

Dari data yang dihimpun, pelaku kecelakaan didominasi oleh usia muda dan menengah. Kelompok umur 16-20 tahun, 26-30 tahun, 31-35 tahun, dan 56-60 tahun masing-masing menyumbang tiga kasus. Mayoritas pelaku merupakan karyawan swasta (13 orang) dengan jenis SIM terbanyak adalah SIM C (11 lembar).

Sementara dari sisi korban, kelompok usia 26-30 tahun, 31-35 tahun, dan 56-60 tahun masing-masing tercatat sebanyak 4 orang. Profesi korban paling dominan adalah karyawan swasta, yakni 21 orang, dengan SIM C juga mendominasi di angka 15 lembar.

Sepeda motor menjadi kendaraan paling banyak terlibat kecelakaan, yaitu sebanyak 25 unit. Jenis kecelakaan yang paling sering terjadi adalah tabrakan depan-belakang, tercatat sebanyak 5 kasus.

“Faktor penyebab paling dominan adalah karena mendahului, berbelok, atau berpindah jalur secara tidak aman. Ada 14 kasus yang terjadi karena faktor ini,” jelas AKP Zainurrozaq.

Pihaknya mengimbau masyarakat untuk lebih tertib dalam berkendara, terutama pada jam-jam sibuk di pagi hari. Edukasi dan kesadaran akan keselamatan berlalu lintas disebut akan terus ditingkatkan guna menekan angka kecelakaan di wilayah Kabupaten Batang.

0 Komentar