RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Pekalongan menegaskan komitmennya dalam menjaga mutu dan keamanan darah yang disalurkan kepada pasien. Melalui proses pemeriksaan ketat sesuai standar Kementerian Kesehatan (Kemenkes), PMI memastikan setiap kantong darah yang digunakan untuk transfusi telah lolos uji kelayakan medis.
“Di PMI, kami menjamin kualitas darah tetap layak dan terjamin kelayakannya sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengobatan bagi pasien,” ujar Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) UDD PMI Kota Pekalongan, Muhammad Fahmi, kemarin.
Fahmi menjelaskan, sebelum darah ditransfusikan, PMI melakukan serangkaian pemeriksaan laboratorium sesuai standar nasional. Setiap kantong darah wajib melewati empat parameter pemeriksaan utama: HIV, Sifilis, Hepatitis B, dan Hepatitis C.
Baca Juga:Bupati Minta Sinergi di Muskercab GP Ansor Kendal, Jaga Persatuan & Sukseskan Pembangunan!Sakernas Agustus 2025, BPS Kota Pekalongan Siapkan 33 Petugas Lapangan, Jamin Data Akurat!
“Pemeriksaan ini adalah protokol wajib. Tidak ada pengecualian. Bahkan jika seseorang sudah berdonor dua atau tiga kali sebelumnya, darahnya tetap akan diperiksa setiap kali mendonorkan. Setiap kantong darah diperlakukan sama,” tandasnya.
Selain pemeriksaan laboratorium, PMI juga menerapkan prosedur uji silang serasi atau crossmatch antara darah pendonor dan darah pasien. Langkah ini penting untuk memastikan kecocokan golongan darah dan menghindari risiko reaksi transfusi yang tidak diinginkan. “Crossmatch dilakukan sebelum transfusi. Jadi, selain aman dari penyakit, darah tersebut juga benar-benar cocok dengan kondisi pasien,” tegasnya.
Terkait masa simpan, Fahmi menuturkan darah utuh atau komponen seperti Whole Blood (WB) dan Packed Red Cell (PRC) memiliki masa simpan hingga 35 hari, sedangkan trombosit hanya dapat disimpan selama 5 hari. Hal ini menjadi tantangan tersendiri dalam pemenuhan stok trombosit, terutama saat permintaan meningkat tiba-tiba.
“Sering kali stok trombosit tidak tersedia karena daya simpannya yang sangat singkat. Namun kami tetap mengupayakan semaksimal mungkin agar kebutuhan semua pasien dapat terpenuhi,” ujarnya.
Fahmi berharap masyarakat semakin percaya dan mendukung kegiatan donor darah. PMI juga mengajak masyarakat untuk rutin mendonorkan darah guna menjaga ketersediaan di Kota Pekalongan, karena setetes darah adalah nyawa orang lain.