Dinkes Pekalongan Survei Kualitas Air Minum & Udara Rumah Tangga, Jamin Kesehatan Masyarakat!

Dinkes Pekalongan Survei Kualitas Air Minum & Udara Rumah Tangga, Jamin Kesehatan Masyarakat!
ISTIMEWA UJI - Petugas saat melakukan uji pada salah satu sampel air yang sudah diambil.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Dinas Kesehatan Kota Pekalongan melalui seluruh puskesmas menggelar Survei Kualitas Air Minum Rumah Tangga (SKAMRT) dan Survei Kualitas Udara Rumah Tangga (SKURT), mulai 28 Juli-3 Agustus 2025. Kegiatan ini berlangsung serentak di wilayah kerja puskesmas se-Kota Pekalongan, sebagai bagian dari program rutin tahunan Kementerian Kesehatan RI.

Ketua Tim Pengawasan Wilayah Pekalongan Barat, Khodirin, menjelaskan bahwa tim mengambil sampel dari 30 rumah tangga per puskesmas. Ada empat jenis sampel air yang diambil, terdiri dari air bersih untuk pemeriksaan bakteriologis, air bersih untuk pemeriksaan kimia, air minum untuk pemeriksaan bakteriologis, dan air minum untuk pemeriksaan kimia.

Seluruh sampel diperiksa menggunakan 15 parameter uji kualitas air, baik secara fisik, kimiawi, maupun mikrobiologis. Pemeriksaan fisik dilakukan langsung di lapangan, sementara pengujian laboratorium dilakukan di fasilitas puskesmas.

Baca Juga:UNNES & PGRI Batang Kolaborasi, Perkuat Pembelajaran Mendalam Berbasis Kearifan Lokal!LP Ma'arif NU Pekalongan Berharap 5 Hari Sekolah Tak Diberlakukan, Khawatir Matikan TPQ & Madin!

“Sebelum turun ke lapangan, kami sudah menentukan rumah yang dijadikan sampel secara acak. Prosedurnya ketat, agar hasil yang kami dapatkan bisa mencerminkan kondisi riil masyarakat,” ujarnya.

Ia mengungkapkan bahwa sebelum pengambilan sampel, tim terlebih dahulu melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) untuk menilai kondisi sumber air rumah tangga. IKL dilakukan untuk mengetahui potensi risiko pencemaran berdasarkan kondisi fisik, kebiasaan penggunaan air, dan sistem penyimpanan.

“Kalau dari IKL sudah menunjukkan risiko tinggi, maka uji lab akan semakin diperhatikan. Kalau hasilnya sesuai analisis risiko, maka kami akan lanjut ke pembinaan,” jelasnya.

Lebih lanjut, ia menuturkan bahwa tahun ini pertama kalinya juga dilakukan survei kualitas udara rumah tangga yang bertujuan mengetahui seberapa baik kualitas udara di dalam lingkungan pemukiman masyarakat, yang kemudian dianalisis lebih lanjut di tingkat kota hingga provinsi.

Jika dari hasil pengujian ditemukan kualitas air atau udara yang tidak memenuhi standar, maka langkah selanjutnya adalah edukasi dan pembinaan kepada masyarakat. “Untuk air minum adalah kebutuhan pokok.

Kami harapkan masyarakat bisa lebih selektif, terutama saat memilih air isi ulang. Pastikan depotnya punya SLHS dan hasil uji laboratorium bakteriologisnya menunjukkan nol bakteri,” tandasnya.

0 Komentar