Mayat Pria Ditemukan di Sumur Batang, Diduga Korban Penculikan, Polisi Endus Unsur Pidana!

Mayat Pria Ditemukan di Sumur Batang, Diduga Korban Penculikan, Polisi Endus Unsur Pidana!
DOK. ISTIMEWA EVAKUASI - BPBD Kabupaten Batang saat berjibaku mengevakuasi korban dari dalam sumur.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, BATANG- Warga Kabupaten Batang digemparkan dengan penemuan mayat pria di dalam sumur di area Pasar Wonotunggal pada Sabtu (9/8/2025) pagi. Penemuan ini memicu spekulasi yang mengarah pada dugaan unsur pidana, setelah identitas korban terkuak.

Temuan bermula sekitar pukul 08.00 WIB ketika Santo, penyewa ruko, mencium aroma tak sedap dan berencana menguras sumur. Saat proses pengurasan dimulai, ia melihat sosok manusia mengapung dan segera melaporkan kepada warga.

“Saya langsung hentikan aktivitas dan memberitahu warga,” ujar Santo.

Kapolsek Wonotunggal AKP Kurnia Taufik mengatakan, laporan masuk sekitar pukul 09.00 WIB. “Kami langsung menuju lokasi bersama tim untuk melakukan pengecekan dan pengamanan area,” ujarnya. Jasad tersebut diperkirakan telah berada di dalam sumur selama kurang lebih tiga minggu, dan sulit dikenali karena kondisinya sudah membusuk.

Baca Juga:Dishub Pekalongan Larang Balap Liar & Jualan di Exit Tol, Minta Warga Patuhi Aturan!Mayat Dalam Sumur di Batang Terungkap: Korban Begal Asal Pekalongan, Dikenali dari Kaos & Sandal!

Proses evakuasi berlangsung lama karena posisi jasad berada di kedalaman sekitar 20 meter dan sumur masih berisi air. Tim gabungan dari Polsek Wonotunggal, Pemadam Kebakaran, dan BPBD Batang dikerahkan. Jasad berhasil diangkat sekitar pukul 13.20 WIB dan dibawa ke RSUD Batang untuk proses autopsi dan identifikasi.

Kepala Desa Wonotunggal, Kisworo, memastikan korban bukan warganya. Namun, Sabtu sore, sejumlah warga Desa Pagumenganmas, Kecamatan Karangdadap, Kabupaten Pekalongan, mendatangi RSUD Kalisari Batang. Mereka meyakini bahwa korban adalah Ahmad Mughni Sodik (25), warganya yang hilang sebulan lalu, berdasarkan pakaian korban berupa kaos komunitas remaja desa yang tidak dijual bebas.

“Itu ciri khas komunitas kami. Kami yakin itu milik almarhum,” kata Istadi, kepala desa setempat.

Keluarga Ahmad Mughni Sodik menjemput jenazah pada Minggu (10/8/2025) pagi. Mereka meminta polisi mengusut tuntas kasus ini karena terdapat sejumlah kejanggalan, termasuk hilangnya telepon genggam dan sepeda motor Honda Vario milik korban.

“Kami minta polisi mengungkap semua fakta. Ada beberapa hal janggal,” ujar Istadi.

Kasat Reskrim Polres Batang AKP Imam Muhtadi mengatakan pihaknya menduga kuat kasus ini mengandung unsur pidana. “Kami masih mengumpulkan keterangan saksi dan bukti-bukti. Mohon waktu agar kasus ini segera terungkap,” ujarnya. Polisi belum merilis hasil pemeriksaan forensik maupun identitas resmi korban, meski pihak keluarga telah menyampaikan keyakinan berdasarkan ciri pakaian yang dikenakan. (fel)

0 Komentar