RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Batang, terus memoles potensi ekonomi dan wisata lokal melalui pengembangan Sidawung Koffie, UMKM kopi khas desa yang kini diarahkan menjadi ikon agrowisata. Langkah ini mendapat dukungan dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) Inovasi IPB University 2025.
Program terbagi menjadi dua tahap. Pertama, KOPI (Kolaborasi Pengembangan UMKM Ikonik), yang diawali analisis SWOT untuk memetakan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan usaha. Hasilnya diwujudkan melalui pemasangan plang penunjuk arah di titik strategis serta pembuatan infografis branding berisi profil dan keunggulan Sidawung Koffie.
Tahap kedua adalah Desain Pengembangan Sidawung Koffie, yang meliputi rancangan entrance gate, area parkir, VIP room, Sidawung Market, dan panggung live music. Desain ini dilengkapi RAB, poster, dan video animasi yang menggambarkan konsep masa depan Sidawung Koffie yang lebih tertata dan menarik.
Baca Juga:Wabup Sukirman Tegaskan Komitmen Pemkab Pekalongan Tangani Stunting & Rembug Stunting ke-32!Final Duta Genre Kendal, Yafi & Anggraini Juarai Ajang Pemuda Inspiratif, Siap Wujudkan Kendal Cerdas!
Pengelola Sidawung Koffie, Shodikin, mengapresiasi dukungan tersebut. “Tidak hanya membantu promosi, tapi juga memberi arah pengembangan yang lebih jelas. Plang dan infografis membuat Sidawung Koffie lebih mudah dikenali pengunjung,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Koordinator Program, Azizah Rahmawati, menyebut strategi ini menjadi landasan pertumbuhan berkelanjutan. “Harapannya, desain dan branding ini bisa menjadi pedoman jangka panjang untuk menarik wisatawan sekaligus membuka peluang ekonomi baru bagi warga Desa Tombo,” jelasnya.
Dengan dukungan program ini, Sidawung Koffie diharapkan tumbuh sebagai ikon UMKM sekaligus magnet wisata kopi yang mampu menggerakkan roda ekonomi desa dan memperkuat posisi Kabupaten Batang di peta agrowisata Jawa Tengah. (nov)