PEKALONGAN.ID,KOTAPEKALONGAN – Dunia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Pekalongan mendapatkan angin segar. Pemerintah Kota Pekalongan bersama Pusat Investasi Pemerintah (PIP) resmi menandatangani Nota Kesepakatan pada Kamis (14/8/2025) di Kantor PIP, Jakarta. Kesepakatan tersebut diharapkan menjadi pendorong baru agar pelaku UMKM semakin kuat, mandiri, dan berdaya saing.
UMKM selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Kota Pekalongan, dengan kontribusi lebih dari 90 persen unit usaha, mencakup industri batik, kerajinan, kuliner, hingga jasa. Melalui kemitraan ini, Pemkot berkomitmen memperluas akses pembiayaan, memperkuat kelembagaan koperasi, meningkatkan kapasitas manajerial, serta membuka peluang pasar skala nasional hingga internasional.
Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid, menegaskan kerja sama ini menjadi langkah strategis untuk mengurangi ketergantungan pelaku usaha pada sumber modal yang merugikan.
Baca Juga:Bunda PAUD Pekalongan Dorong Optimalisasi Program Dolan PAUD dan Makanan Bergizi untuk Anak SekolahPekalongan Raih Nilai Tertinggi Pelayanan Publik, Wali Kota Aaf: “Bukan Berarti Kita Diam”
“Selama ini kita membatasi permodalan lewat rentenir, pinjol, dan sebagainya. Alhamdulillah, ini sudah ada MOU dengan PIP, semoga lancar dan berkah untuk UMKM Kota Pekalongan. Proses dan sistemnya akan segera kami informasikan ke UMKM yang ada di Kota Pekalongan,” ujarnya.
Ia mengungkapkan, saat ini terdapat 160 UMKM yang tergabung di Dekranasda, belum termasuk ratusan pelaku usaha lain yang beroperasi di pasar-pasar, pusat grosir, dan sentra bisnis.
“Semoga ini semua menjadi keberkahan bagi para UMKM. Intinya, semangat dan niat kita untuk terus meningkatkan UMKM Kota Pekalongan,” tandasnya.
Direktur Utama PIP, Ismed Saputra, menyatakan kerja sama ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam memperkuat pembiayaan sektor produktif daerah.
“Kami ingin memastikan bahwa pelaku UMKM, khususnya yang memiliki potensi dan prospek usaha baik, mendapatkan akses permodalan yang terjangkau dan berkelanjutan. Pekalongan memiliki kekuatan ekonomi lokal yang unik, seperti industri batik dan sektor kreatif, sehingga perlu didukung penuh agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas,” terangnya. (dur)