PEKALONGAN.ID,KOTAPEKALONGAN – Kampung Bugisan kini memasuki babak baru dalam pengembangan kawasan perkotaan. Setelah berhasil keluar dari status kawasan kumuh melalui program konsolidasi tanah, Pemerintah Kota Pekalongan mendorong implementasi akses reforma agraria agar penataan tetap berkelanjutan sekaligus mendorong pemanfaatan lahan kosong secara produktif.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kota Pekalongan, Andrianto, menyampaikan dalam kegiatan sosialisasi reforma agraria dan penyerahan bibit tanaman, kemarin, bahwa kawasan Bugisan dahulu dikenal kumuh. Namun, berkat konsolidasi tanah, kondisi lingkungan kini lebih tertata, sehat, dan nyaman.
“Awalnya Bugisan ini sangat kumuh. Setelah melalui konsolidasi tanah, sekarang sudah tertata. Tantangan kita adalah bagaimana menjaga agar kampung ini tidak kembali kumuh,” ujarnya.
Baca Juga:Sukseskan Gerakan Pangan Murah untuk Masyarakat , Lurah Banyurip Turun Tangan Angkut BerasSTAIKAP dan Ansor KotaSantri Jalin MoU untuk Perkuat Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat
Meski penataan berhasil dilakukan, Andrianto menjelaskan masih terdapat beberapa bidang tanah yang belum termanfaatkan karena diperuntukkan sebagai ruang terbuka. Jika tidak dikelola, area tersebut dikhawatirkan menjadi semak belukar yang berpotensi menimbulkan masalah lingkungan dan kesehatan.
Melalui program reforma agraria, lahan kosong itu diarahkan untuk penghijauan dan pertanian perkotaan sehingga memberi nilai tambah ekonomi sekaligus menjaga kebersihan lingkungan. “Reforma agraria pada dasarnya bertujuan untuk kemakmuran masyarakat melalui pendayagunaan tanah. Tanah yang tersisa harus bisa dimanfaatkan secara efektif agar memberi manfaat langsung bagi warga,” tandasnya.
Antusiasme masyarakat dalam mendukung program tersebut juga sangat tinggi. Terbukti meski sosialisasi berlangsung di tengah hujan, warga tetap hadir untuk mengikuti kegiatan. Menurut Andrianto, hal ini menunjukkan komitmen warga menjaga keberlanjutan penataan kampung.
Lebih lanjut, pihaknya menggandeng TP PKK untuk memperkuat peran masyarakat, terutama kaum ibu, dalam menjaga lingkungan sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan lahan. “Ibu-ibu biasanya yang paling peduli terhadap lingkungan. Karena itu, kami berharap TP PKK dapat memotivasi agar lahan kosong dapat diolah sehingga bermanfaat bagi kesejahteraan keluarga,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya, menambahkan bahwa langkah awal penataan dilakukan melalui kolaborasi antara Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Dinperkim), Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa), serta ATR/BPN setempat. Bibit tanaman yang diserahkan akan ditanam di lahan kosong milik warga.