RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Rutan Kelas IIA Pekalongan terus berkomitmen memberikan layanan pembinaan yang menyeluruh bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP). Sebanyak 26 WBP yang tengah mengikuti Program Rehabilitasi Pemasyarakatan mendapatkan kesempatan berharga dengan mengikuti Seminar Self-Efficacy (Keyakinan Diri).
Kegiatan ini menghadirkan narasumber Nur Agustina, seorang psikolog sekaligus Kabid Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Dinsos-P2KB Kota Pekalongan. Dalam paparannya, Agustin menekankan bahwa self-efficacy merupakan pondasi utama dalam upaya perubahan diri seseorang.
“Materi yang disampaikan mencakup pemahaman tentang arti penting keyakinan diri, strategi konkret untuk meningkatkan rasa percaya diri, hingga praktik group therapy sebagai sarana melatih keterbukaan, komunikasi, serta dukungan sosial antar WBP,” ujarnya.
Baca Juga:Ketua DPRD Dukung Pembatalan Lima Hari Sekolah di Pekalongan, Sebut SDM Belum Siap!Pabrik di KEK Batang Ekspor 20.000 Sepatu Converse ke Amerika & Australia, Bukti Investasi Berkelas!
Menurutnya, self-efficacy adalah kunci keberhasilan seseorang dalam menjalani hidup. Apabila seseorang merasa percaya diri dan yakin pada kemampuannya, hambatan sebesar apa pun bisa dilewati.
“Hal itulah yang ingin Saya tanamkan pada warga binaan semuanya. Selain materi, peserta juga diajak mengikuti praktik group therapy, di mana mereka berlatih keterbukaan dan memberikan dukungan satu sama lain. Alhamdulillah momen ini disambut antusias,” tegasnya.
Jalannya seminar juga didampingi langsung oleh Kasubsie Pelayanan Tahanan, Anang Saefulloh, serta Perawat Klinik Pratama Rutan, Yuli Triono. Kehadiran keduanya tidak hanya memastikan kelancaran acara, tetapi juga memberikan pendampingan dan dukungan kepada para peserta rehabilitasi.
Kepala Rutan Kelas IIA Pekalongan, Nanang Adi Susanto, menyampaikan bahwa seminar ini menjadi bagian dari program berkesinambungan untuk membangun kesiapan mental WBP. “Melalui program rehabilitasi, kami tidak hanya fokus pada pemulihan fisik dari ketergantungan, tetapi juga pada penguatan mental dan keyakinan diri. Dengan begitu, warga binaan bisa lebih siap menata masa depan yang lebih baik setelah bebas nanti,” jelasnya.
Karutan Nanang mengaku bersyukur, para peserta seminar tampak antusias mengikuti setiap sesi. “Alhamdulillah banyak WBP yang mengaku mendapatkan motivasi baru, lebih percaya diri dalam menghadapi tantangan, dan berkomitmen menjalani masa pemasyarakatan dengan lebih positif,” bebernya.
Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap para WBP tidak hanya memperoleh pemulihan secara fisik, tetapi juga mental yang kuat sebagai bekal untuk kembali ke masyarakat. “Seminar Self-Efficacy ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkesinambungan menuju pembinaan yang lebih humanis, berorientasi pada pemulihan, dan menumbuhkan semangat perubahan dalam diri warga binaan,” tandasnya.(nul)