Gus Yusuf Tekankan Al-Qur'an Jangan Hanya Dihafal, Santri Harus Jadikan Pedoman Hidup!  

Gus Yusuf Tekankan Al-Qur\'an Jangan Hanya Dihafal, Santri Harus Jadikan Pedoman Hidup!  
Dok. pcnukendal.com TAUSIYAH - KH Muhammad Yusuf Chudlori saat memberikan tausiyah dalam acara Haflatul Hidzaq XXXVI Khataman Alquran 30 Juz Bilhifdzi dan Haul XI KH Ahmad Zaenal Mahmud di Ponpes Alqur’aniyyah Penanggulan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Di tengah tren program menghafal Al-Qur’an yang marak, Pengasuh Pondok Pesantren Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo Magelang, KH Muhammad Yusuf Chudlori, tetap mengingatkan pentingnya Al-Qur’an tak selesai hanya dengan dihafal. Lebih dari itu, Gus Yusuf meminta para santri untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai pedoman hidup.

Gus Yusuf menyampaikan pesan ini di hadapan ratusan jemaah serta para santri yang mengikuti kegiatan Haflatul Hidzaq XXXVI Khataman Alquran 30 Juz Bilhifdzi dan Haul XI KH Ahmad Zaenal Mahmud di Pondok Pesantren Alqur’aniyyah Penanggulan, Kecamatan Pegandon, Kendal pada Selasa (19/8/2025) malam.

Gus Yusuf menekankan pentingnya umat Islam memaknai Al-Qur’an sebagai pegangan hidup (hamilil Qur’an), yakni dengan merutinkan membaca, belajar memahami makna, serta terutama mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga:Pemkot Pekalongan Usulkan 2.375 Honorer Jadi PPPK Paruh Waktu, Tunggu Regulasi Pusat!Kiromal Katibin Kokoh di Puncak Panjat Tebing Dunia, Lanjut Ukir Prestasi di 2025!

“Ini lebih utama dibanding misalkan hanya menjadi hafidzil Qur’an, yakni sebatas menghapal Al-Qur’an,” tandas Gus Yusuf, seperti dilansir dari portal pcnukendal.com pada Kamis (21/8/2025) sore.

Bagi santri yang sudah khatam menghafal Al-Qur’an, Gus Yusuf meminta mereka untuk tetap tak lelah belajar. Semangat tholabul ilmi menurutnya harus terus dijaga. Ia pun menyitir pesan berbahasa Jawa, “Pintero koyo opo yen liren dadi bodo” (Sepandai apapun kalau berhenti belajar, bisa menjadi bodoh kembali). “Jadi harus dibaca lagi, diulangi, dan dipelajari terus, bukan sekadar hafal,” tegas sang kiai muda ini.

Secara khusus, Gus Yusuf memberikan piweling bagi para santri, bahwa banyak orang fasih membaca Alquran, tetapi justru mendapat laknat karena salah niat. Contohnya adalah motivasi sekadar mengejar lomba, tidak menjaga hafalan, atau merasa ilmunya sudah cukup sehingga menolak belajar lagi.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Arif Husni dari Biro Kesra Setda Provinsi Jateng, Ketua DPRD Kendal Mahfud Sodiq, anggota DPRD Jateng Kholid Abdillah, anggota DPRD Kendal Qomarudin Abbas, Katib Syuriah PCNU Kendal KH Abdul Majid Malik, serta jajaran pemerintah daerah.

“Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengapresiasi kiprah Pondok Pesantren Alqur’aniyah dalam menjaga tradisi pendidikan Alquran. Semoga generasi muda mampu meneruskan perjuangan pendirinya, KH Ahmad Zaenal Mahmud,” kata Arif Husni dalam sambutannya mewakili Wakil Gubernur KH Taj Yasin Maemun.

0 Komentar