Fesyar Syafaat 2025, BI Tegal, Pemkot, & MES Pekalongan Gelar Gerakan Pangan Murah!

Fesyar Syafaat 2025, BI Tegal, Pemkot, & MES Pekalongan Gelar Gerakan Pangan Murah!
ISTIMEWA FESYAR 2025 - Kegiatan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Syafaat Tahun 2025 diharapkan bisa memperkuat ekosistem ekonom syariah.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Syafaat Tahun 2025 yang berlangsung di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Sabtu-Minggu (23-24/8/2025), dimeriahkan dengan hadirnya Gerakan Pangan Murah (GPM).

GPM diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal berkolaborasi dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan serta Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota Pekalongan. Kegiatan ini disambut antusias oleh masyarakat, terbukti dari panjangnya antrean warga sejak pagi hari untuk mendapatkan paket sembako murah.

Perwakilan KPw BI Tegal sekaligus Koordinator GPM di Fesyar Syafaat 2025, Prasojo, menjelaskan bahwa GPM hadir sebagai langkah nyata untuk membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dengan harga lebih terjangkau, sekaligus mendukung stabilitas harga guna menekan laju inflasi di Kota Pekalongan.

Baca Juga:Balon Udara 'Remaja Mumet' Nyangkut di Tiang Listrik Pekalongan, Akibatkan Aliran Listrik Padam!Satpol PP Tertibkan Bangunan Liar di Exit Tol Pekalongan, Lapak Pedagang Dibongkar!

“Kita menyediakan beberapa komoditas, baik dalam bentuk paket maupun non paket. Untuk paket sembako, masyarakat bisa mendapatkan beras medium 5 kg, gula pasir 1 kg, dan minyak goreng 1 liter dengan harga Rp72.000 saja bila melakukan pembayaran menggunakan QRIS.

Kalau membayar secara tunai, harga paket Rp80.000. Padahal harga normal di pasaran bisa mencapai sekitar Rp100 ribuan. Jadi ada selisih harga cukup tinggi, yang tentunya jauh lebih murah di GPM ini,” terang Prasojo.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa total paket sembako yang disediakan selama dua hari mencapai 2.000 paket. Selain itu, GPM juga menghadirkan komoditas non-paket, di antaranya telur ayam ras seharga Rp24.000 per kilogram dengan stok 600 kilogram, serta bawang merah seharga Rp36.000 per kilogram dengan stok 700 kilogram.

Antusiasme warga sangat tinggi. Meskipun sosialisasi resmi dilakukan untuk pembukaan mulai pukul 08.00 WIB, sejak pukul 07.00 WIB masyarakat sudah mulai berdatangan dan mengantre dengan tertib.

“Alhamdulillah, respon masyarakat luar biasa. Mereka rela datang lebih awal demi bisa mendapatkan bahan pokok dengan harga murah. Ini menunjukkan betapa GPM sangat dibutuhkan,” imbuh Prasojo.

Menurutnya, kehadiran GPM di Fesyar Syafaat 2025 tak hanya berfungsi sebagai kegiatan sosial untuk meringankan beban masyarakat, tetapi juga menjadi instrumen strategis dalam menjaga daya beli dan menekan potensi inflasi. Melalui pembayaran non-tunai via QRIS, masyarakat juga diajak untuk terbiasa menggunakan instrumen pembayaran digital.

0 Komentar