Keren! Pekalongan Jadi Percontohan Pemanfaatan Lahan Eks Rob, Mampu Hasilnya Jutaan Rupiah!

Keren! Pekalongan Jadi Percontohan Pemanfaatan Lahan Eks Rob, Mampu Hasilnya Jutaan Rupiah!
ISTIMEWA CAPCITY BUILDING - Wakil Wali Kota Pekalongan, Balgis Diab memberikan sambutan dalam kegiatan Capacity Building Perluasan Remediasi Lahan Pertanian dengan Memanfaatkan Lahan Eks Rob.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN- Kota Pekalongan kembali mencatat capaian penting dalam upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional. Melalui kolaborasi lintas sektor, lahan eks rob yang selama ini terbengkalai berhasil disulap menjadi lahan produktif. Keberhasilan ini bahkan mulai ditularkan ke daerah lain di sepanjang jalur Pantura.

Wakil Wali Kota Pekalongan, Hj. Balgis Diab, menjelaskan bahwa program pemanfaatan lahan eks rob sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam Program Asta Cita kedua.

“Maka, kita wajib melaksanakan program ketahanan pangan ini. Lahan eks rob memiliki banyak permasalahan, sehingga Pemkot Pekalongan harus berkolaborasi dengan berbagai pihak, mulai dari KPw BI Tegal, BRMP Biogen Kementan Bogor, BRMP Biogen Jateng, TNI Kodim 0710/Pekalongan, hingga Dinperpa Kota Pekalongan,” jelas Balgis usai membuka kegiatan Capacity Building Perluasan Remediasi Lahan Pertanian dengan Memanfaatkan Lahan Eks Rob di Hotel Howard Johnson (HoJo) Pekalongan, Senin (25/8/2025).

Baca Juga:Warga Bojongminggir Pekalongan Tolak Cafe Remang-remang Perusak Moral, Minta Pemerintah Bertindak!

Ia menegaskan, Pemkot berkomitmen mengembalikan fungsi lahan eks rob secara bertahap agar benar-benar produktif dan berkelanjutan. “Harapannya, lahan yang semula mati bisa diproduktifkan kembali, bukan hanya sekadar seremoni,” tegasnya.

Kepala KPw BI Tegal, Bimala, mengungkapkan bahwa keberhasilan ini berawal dari uji coba demplot di Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara. “Awalnya hanya 1,5 hektare, kini sudah berkembang menjadi 40 hektare,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, hasil panen padi varietas Biosalin I mampu mencapai 4,2–5,7 ton per hektare, sementara Biosalin II menghasilkan 4,8–6 ton per hektare.

“Alhamdulillah, capaian ini luar biasa untuk lahan yang sebelumnya tidak produktif. Bahkan keberhasilan ini mulai ditiru daerah lain di sepanjang Pantura maupun eks Karesidenan Pekalongan,” tambahnya.

Menurut Bimala, kesuksesan ini juga tidak lepas dari langkah Pemkot yang lebih dulu membangun tanggul untuk mengendalikan banjir dan rob, sehingga remediasi lahan lebih mudah dilakukan.

Kepala Dinperpa Kota Pekalongan, Lili Sulistyowati, menuturkan bahwa pada akhir 2024 demplot baru dimulai dengan luas 1,3 hektare. Namun, hasil yang positif membuat perluasan lahan dilakukan dengan cepat.

“Dari 1,3 hektare kini sudah mencapai 40 hektare. Dari total pagu sawah 721 hektare di Kota Pekalongan, terdapat potensi sekitar 95 hektar lahan eks rob di Kelurahan Krapyak dan Degayu yang bisa dimanfaatkan kembali,” jelas Lili.

0 Komentar