Selain dukungan pelatih, keluarga menjadi sumber semangat utama. “Ibu selalu support saya. Saya selalu meminta doa, dan pencapaian ini juga berkat keluarga serta teman-teman semua,” tambahnya.
Kini, di usia emas atlet panjat tebing (24–30 tahun), Kiki tengah menatap tantangan baru. Dua event besar sudah menunggu: Asian Games 2026 di Jepang dan Olimpiade Los Angeles 2028. “Target saya di Olimpiade 2028 bisa meraih emas. Yang terdekat, Asian Games 2026 di Jepang,” ujarnya penuh optimisme.
Bagi pelatih Yusnita, apa yang diraih Kiki hari ini adalah hasil dari konsistensi dan kedisiplinan. “Kami sudah seperti keluarga. Pola pelatihan selalu dengan kekeluargaan, agar anak-anak bisa nyaman berlatih. Saya bangga dengan apa yang diraih Kiki,” katanya.
Baca Juga:Keren! Pekalongan Jadi Percontohan Pemanfaatan Lahan Eks Rob, Mampu Hasilnya Jutaan Rupiah!Warga Bojongminggir Pekalongan Tolak Cafe Remang-remang Perusak Moral, Minta Pemerintah Bertindak!
Meskipun kini sibuk dengan berbagai kejuaraan dunia, Kiki tetap menjalin komunikasi intens dengan pelatihnya di Batang. “Dia masih sering sharing, cerita soal latihan maupun kendala yang dihadapi. Harapan saya, semoga dia terus konsisten dan jadi motivasi bagi atlet lain,” pungkas Yusnita. (nov)