RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Polres Pekalongan Kota menggelar simulasi pemeliharaan kemampuan penanganan unjuk rasa anarkis di halaman Kantor Wali Kota Pekalongan, Senin (25/8/2025) sore. Ratusan personel dari berbagai satuan fungsi dilibatkan dalam kegiatan tersebut untuk menguji kesiapan mereka.
Simulasi diawali dengan skenario massa yang tidak puas terhadap kebijakan pemerintah. Mereka berorasi di depan gerbang Setda Kota Pekalongan. Meskipun telah dihalau petugas, massa tetap berusaha menerobos. Setelah 10 perwakilan diizinkan masuk, hasilnya tidak memuaskan, memicu kericuhan. Massa terlibat aksi dorong, bahkan membakar ban bekas yang kemudian segera dipadamkan.
Situasi makin memanas dengan adanya pelemparan botol dan benda-benda lain ke arah petugas. Aparat merespons dengan tembakan water cannon dan gas air mata untuk memukul mundur massa, serta mengerahkan Unit K-9. Seorang demonstran yang terluka dalam simulasi langsung dievakuasi Tim Dokkes Polres. Massa perlahan didorong mundur hingga kondisi kembali kondusif.
Baca Juga:Kapolres Batang Soroti Tren Kasus Kekerasan Anak yang Naik Signifikan, Ajak Generasi Muda Peduli!Praktik Open BO Dibongkar Polres Pekalongan, Joki MiChat Tangkap Teman Sendiri, Korban Anak Rumahan!
Kegiatan simulasi ini disaksikan langsung oleh Kapolres Pekalongan Kota AKBP Riki Yariandi, Wali Kota Pekalongan Achmad Afzan Arslan Djunaid, Dandim 0710/Pekalongan, Danyon B Pelopor Satbrimob Polda Jateng, serta unsur Forkopimda.
Kapolres AKBP Riki menjelaskan, latihan ini bertujuan meningkatkan kesiapan aparat dalam menghadapi potensi unjuk rasa. “Alhamdulillah kegiatan berjalan baik. Simulasi ini sebagai langkah antisipasi agar ketika benar-benar ada unjuk rasa, kami bisa bekerja sesuai SOP. Kota Pekalongan selama ini kondusif, namun aparat harus selalu siap untuk menjamin ketertiban masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan, sekitar 400 personel gabungan dilibatkan, terdiri dari Sat Intelkam, Dalmas, Reskrim, Samapta, hingga Bhabinkamtibmas. Beberapa personel bahkan ditugaskan khusus berperan sebagai massa perusuh untuk menambah realitas simulasi.
“Ada tim negosiator, Dalmas awal, Dalmas lanjut, Raimas, hingga pasukan yang berpura-pura menjadi perusuh. Semuanya menjalankan perannya dengan baik sehingga simulasi berjalan lancar dan sesuai tujuan latihan,” tambahnya.
Wali Kota Achmad Afzan Arslan Djunaid mengapresiasi langkah Polres Pekalongan Kota. “Simulasi ini menunjukkan kesiapan penuh Polri menjaga stabilitas daerah. Saya yakin dengan kesiapan ini, Kota Pekalongan akan tetap aman dan kondusif,” katanya. Menurutnya, meskipun Pekalongan bukan daerah rawan konflik, potensi kerawanan sekecil apa pun tetap harus diantisipasi.