RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Bank Indonesia (BI) terus memperkuat komitmen dan mendorong literasi serta inklusi keuangan digital melalui implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Tegal, Bimala, mengungkapkan bahwa, capaian transaksi QRIS di wilayah Jawa Tengah hingga pertengahan tahun ini menunjukkan perkembangan yang sangat menggembirakan.
Menurutnya, hingga bulan Juli 2025, jumlah transaksi QRIS yang tercatat telah mencapai sekitar Rp28 juta. Angka ini mendekati target Rp32 juta yang dicanangkan untuk setahun berjalan di Tahun 2025.
Baca Juga:KKNT IPB University Edukasi Literasi Keuangan Siswa SDN Banyurip Ageng Lewat Program CELENGANKU!Haul ke-26 KH Amirin, Ponpes Al Maliki Pekalongan Gelar Kegiatan Sosial & Keagamaan!
“Untuk se-Jawa Tengah target transaksi saat ini sudah mencapai sekitar Rp28 juta dari target Rp32 juta. Ini sudah luar biasa karena baru sampai bulan Juli 2025 sudah hampir mencapai target,” jelas Bimala dalam Kegiatan Festival Ekonomi Syariah Tahun 2025 di Lapangan Mataram Kota Pekalongan, kemarin.
Lebih lanjut, Bimala menekankan bahwa keunggulan QRIS membuatnya semakin diminati masyarakat. Dengan hanya memindai kode QR, proses pembayaran menjadi lebih cepat dan praktis tanpa harus mengetik nominal maupun nomor rekening secara manual. Terlebih, untuk QRIS dinamis, nominal pembayaran langsung muncul sehingga semakin memudahkan pengguna.
“QRIS ini sangat mudah digunakan. Kalau biasanya masyarakat ketika transfer atau transaksi pembayaran harus mengetik nominal terlebih dahulu, kalau pakai QRIS sudah langsung muncul nominal pembayaran dan penerimanya. Bahkan QRIS dinamis sudah otomatis tertera. Selain mudah, QRIS juga murah karena sampai jumlah tertentu tidak dikenakan biaya, dan yang terpenting cepat,” papar Bimala.
Ia juga menambahkan bahwa QRIS membawa semangat tagline “CEMEMUAH” yakni Cepat, Mudah, Murah, Aman, dan Handal. Filosofi ini diharapkan semakin menumbuhkan keyakinan masyarakat untuk beralih ke transaksi digital.
“Ini tergantung bagaimana kita mau menggunakan QRIS. Kalau ketinggalan dompet, tidak masalah, yang penting smartphone ada QRIS dan saldonya,” imbuhnya.
Dengan berbagai keunggulan tersebut, BI Tegal berkomitmen mendorong budaya masyarakat dalam memanfaatkan QRIS sebagai alat pembayaran sehari-hari. Bimala menegaskan, penggunaan QRIS tidak hanya menguntungkan pelaku usaha karena transaksi lebih aman dan tercatat, tetapi juga memberi kemudahan besar bagi konsumen.