RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Aliansi Masyarakat Sipil Batang menggelar aksi simpatik di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Batang, Sabtu (30/8/2025). Dalam aksi tersebut, massa berpakaian serba hitam dan membentangkan spanduk dengan berbagai tulisan kritis.
Koordinator aksi, Subkhi, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan momentum untuk menyuarakan aspirasi masyarakat secara langsung kepada pimpinan daerah. “Kami membawa isu kesejahteraan buruh, kesewenang-wenangan aparat, kriminalitas, hingga pemerataan kesempatan kerja. Semua itu kami sampaikan agar keadilan segera terwujud,” ujarnya.
Subkhi juga menegaskan dukungan terhadap perjuangan komunitas ojek daring yang masih menanti keadilan hukum. Namun, ia mengimbau agar aksi solidaritas disampaikan dengan cara santun. “Suara kita adalah suara Tuhan. Sampaikan dengan cara yang beradab,” katanya.
Baca Juga:Oknum Guru Ngaji Pekalongan Diduga Cabuli Anak di Kantor TPQ, Digerebek & Diamankan Polisi!Bangun Kepemimpinan Sekolah yang Visioner dan Berdaya
Dalam kesempatan tersebut, aliansi menyampaikan enam tuntutan yang mencakup isu nasional dan lokal. Mereka mendesak evaluasi kinerja DPR RI, menuntut transparansi proses hukum terkait korban jiwa dalam aksi 28 Agustus, serta meminta Presiden dan Kepolisian RI bertanggung jawab atas jatuhnya korban dan menghentikan kekerasan terhadap rakyat. Aliansi juga menuntut pembebasan tanpa syarat bagi massa aksi yang ditahan.
Di tingkat daerah, mereka menyoroti minimnya penerangan dan rambu lalu lintas di sejumlah ruas jalan kabupaten yang membahayakan pengguna jalan. Selain itu, aliansi mendesak Pemkab Batang dan DPRD segera membahas rancangan peraturan daerah (Raperda) tentang beasiswa perguruan tinggi.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Batang M Faiz Kurniawan menyampaikan apresiasi atas aspirasi masyarakat. Ia menegaskan tidak mempermasalahkan aksi yang digelar, selama dilakukan secara tertib dan menjaga fasilitas umum.
“Kami akui masih banyak pekerjaan rumah yang belum tuntas. Namun pemerintah daerah berkomitmen memberikan pelayanan terbaik,” ujarnya di hadapan peserta aksi.
Faiz mengungkapkan, angka pengangguran di Batang saat ini mencapai 28 ribu orang. Untuk menanganinya, Pemkab Batang mengintensifkan program Dapat Kerja (Daker) serta memberikan bantuan beasiswa, termasuk beasiswa ke perguruan tinggi bagi 50 pelajar, hingga kursus bahasa Inggris sebagai persiapan studi ke luar negeri.
Menurut Faiz, sebagian aspirasi masyarakat bisa diselesaikan dalam jangka menengah dan panjang. “Kritik adalah masukan positif. Pemerintah akan menindaklanjuti dengan program yang sesuai, khususnya di bidang ketenagakerjaan dan pendidikan,” kata dia.