Petugas Damkar Kota Pekalongan serta BPBD Kota Pekalongan juga kemudian melakukan pemadaman sejumlah bangunan yang terbakar. Proses pemadaman api dan pendinginan bahkan masih terus dilakukan hingga Minggu pagi (31/8/2025).
Wali Kota Pekalongan, H Achmad Afzan Arslan Djunaid, menuturkan akibat aksi anarkis tersebut, kompleks pemerintahan yang terbakar mengalami kerusakan sangat parah hingga beberapa gedung tidak bisa lagi diselamatkan.
Aaf, sapaan akrab Afzan, menyebut hampir seluruh pusat pelayanan, mulai dari Sekretariat Daerah, Kantor Wali Kota, Wakil Wali Kota, hingga gedung DPRD, mengalami kerusakan parah sehingga harus segera diratakan dengan tanah.
Baca Juga:Aliansi Masyarakat Sipil Gelar Aksi Simpatik di Kantor Pemkab Batang, Kritik Keras Kinerja Pemerintah!Oknum Guru Ngaji Pekalongan Diduga Cabuli Anak di Kantor TPQ, Digerebek & Diamankan Polisi!
“Yang lain sudah tidak bisa terselamatkan. Kesekretariatan, kantor wali kota, wakil wali kota, sekda, DPRD ini sudah harus diratakan dengan tanah,” kata Aaf, saat meninjau langsung dampak kebakaran pada Minggu pagi (31/8/2025).
Meski demikian, kata dia, masih ada sejumlah gedung yang kondisinya rusak tetapi tetap berdiri, antara lain Inspektorat, Bagian Umum, Protokol, serta BPKAD. Aaf menjelaskan, Pemkot Pekalongan tengah melakukan inventarisasi kerugian bersama jajaran kepala dinas dan kepala bagian.(way)