RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN- Pekan Raya Kajen (PRK) 2025 dalam rangka Hari Jadi Kabupaten Pekalongan ke-403 tidak hanya diramaikan dengan aneka hiburan, bazar, dan kuliner, tetapi juga menjadi ajang unjuk karya bagi komunitas seni. Komunitas Seni Budaya Sandiya Rupa Kabupaten Pekalongan turut serta dengan memamerkan karya lukisan dari para seniman lokal.
Ketua Komunitas Sandiya Rupa, Habib Hasan Alatas, menyampaikan bahwa partisipasi mereka di PRK kali ini bertujuan memperkenalkan karya-karya seniman lukis Pekalongan dan sekitarnya.
“Kami bersama rekan-rekan pelukis menampilkan karya dalam berbagai tema. Walaupun masih sebatas komunitas kecil, alhamdulillah antusias pengunjung luar biasa. Stand kami tidak pernah sepi, bahkan ada pengunjung yang memesan lukisan langsung, termasuk Ibu Bupati yang membeli salah satu karya,” ungkapnya.
Baca Juga:Dinkes Ingatkan Rumah Sehat Cegah Penularan TBC, Kasus Baru Capai 560!Jajaki Sister City, Pemkab Batang dan Kota Toyama Jepang Siap Berkolaborasi, Perkuat Ekonomi Hijau!
Habib Hasan menambahkan, meskipun komunitas ini belum dilegalkan secara formal, mereka berharap pemerintah daerah dapat memberi perhatian lebih. “Harapan kami, komunitas ini bisa dilegalkan dan memiliki tempat permanen. Gedung kesenian Kabupaten Pekalongan semoga bisa dihidupkan kembali, sehingga menjadi pusat aktivitas seni bagi para seniman,” ujarnya.
Salah satu seniman, Budi Gondrong, juga menekankan pentingnya wadah untuk berkarya. Ia menjelaskan, meski hanya sekitar 15 orang yang memamerkan karya di PRK, banyak seniman lain yang sebenarnya memiliki karya berkelas hingga level nasional.
“Karya teman-teman beragam, mulai realis, naturalis, abstrak, hingga tematik. Ada lukisan tokoh spiritual, pahlawan, hingga tokoh politik seperti Gus Dur dan Pak Prabowo. Bahkan lukisan bertema ‘Ratu’ sempat ditawar karena dianggap punya nilai spiritual tinggi,” terangnya.
Menurut Budi, keberadaan gedung kesenian yang sudah lama mangkrak seharusnya bisa menjadi solusi untuk menampung kreativitas para seniman. “Gedung kesenian sudah hampir 20 tahun terbengkalai. Kami berharap pemerintah bisa menata ulang agar bisa dipakai untuk event seni. Manusia tidak hanya makan dan tidur, tapi juga butuh seni, budaya, dan ruang ekspresi,” katanya.
Komunitas Sandiya Rupa saat ini berlokasi di belakang Rumah Dinas Wakil Bupati Pekalongan, Kajen. Dengan keikutsertaan mereka di PRK 2025, para seniman berharap seni dan budaya di Kabupaten Pekalongan mendapat ruang yang lebih luas dan perhatian yang lebih serius dari pemerintah maupun masyarakat.(yon)