RADARPEKALONGAN.ID, KOTA PEKALONGAN – Situasi keamanan di berbagai daerah pasca aksi kerusuhan pada 30 Agustus 2025 memang berangsur pulih. Namun, masyarakat diimbau untuk tak lengah dan tetap mewaspadai upaya-upaya provokasi hingga penyusupan aksi yang bisa memicu peristiwa kerusuhan serupa.
Pesan ini disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof. Dr. H.M. Busyro Muqoddas, usai mengisi Kajian Ba’da Maghrib di Masjid Al-Ihsan Kraton, Kota Pekalongan, Sabtu (6/9/2025) malam.
Busyro menyebut kerusuhan yang mewarnai eskalasi demonstrasi yang meluas itu tak lepas dari upaya provokasi dan penyusupan yang dilakukan pihak tertentu yang ingin menciptakan kekacauan.
Baca Juga:Gedung Kantor Wali Kota & DPRD Pekalongan Akan Dibangun Kembali oleh Pemerintah Pusat!Geger di Eks AKN Pekalongan, Warga Temukan Mayat Pria Membusuk di Kebun!
Ia pun mengamini soal indikasi penyusupan yang didalangi pihak tertentu untuk membuat kericuhan. Menurut Busyro, upaya menyampaikan pendapat yang benar pun perlu dilakukan dengan cara-cara yang baik dan benar.
Karena itu, upaya provokasi dan pengrusakan hingga pembakaran yang terjadi pekan kemarin tidak sesuai dengan ajaran Islam maupun agama manapun.
“Muhammadiyah memahami situasi ini dengan melakukan ajakan ke masyarakat luas, menyampaikan kebenaran itu harus dengan cara yang benar. Kemudian, mewaspadai upaya-upaya provokasi dan penyusupan,” pesan dia.
Busyro Muqoddas juga menanggapi kritik yang ditujukan pada para tokoh agama yang dituding hanya hadir sebagai “pemadam kebakaran”, tetapi tidak banyak melibatkan diri dalam aksi para mahasiswa dan civil society yang memperjuangkan keresahan masyarakat luas. Busyro menilai, kritik tersebut ada benarnya, tetapi mungkin tidak utuh.
Sebab, menilai peran Muhammadiyah hanya dari dinamika kebangsaan saat ini adalah tidak proporsional, mengingat organisasi ini juga telah banyak berkontribusi bagi pengembangan masyarakat sipil di Indonesia, bahkan sebelum Indonesia merdeka.
“Tetapi koreksi ini tentu perlu juga diterima para tokoh Islam, saya yakin mereka juga terbuka dan berjiwa besar terhadap koreksi semacam ini,” terang anggota Dewan Pers Nasional ini.(sef)