RADARPEKALONGAN.ID, BATANG – Suasana berbeda tampak di SMAN 2 Batang, Senin (8/9/2025). Enam siswi dari Mackillop Catholic College, Northern Territory, Darwin, Australia, datang langsung untuk mendalami kebudayaan Indonesia sekaligus bertukar pengalaman dengan para pelajar Batang.
Kunjungan ini merupakan bagian dari program Bridge Australia-Indonesia School Partnership yang sudah dijalin sejak 2022. Setelah sempat berlangsung secara daring, kini kerja sama diwujudkan dalam bentuk pembelajaran tatap muka.
Guru Bahasa Inggris SMAN 2 Batang, Arie Laksmie Dewie, menjelaskan bahwa para siswi Australia mendapat kesempatan merasakan langsung proses belajar di kelas, sekaligus praktik seni gamelan bersama pelajar lokal.
Baca Juga:Diduga Sopir Truk Boks Alami Microsleep, Truk Seruduk Truk, 2 Orang TewasPekan Raya Kajen 2025 Sukses Tarik 125 Ribu Pengunjung, Perputaran Uang Capai Rp10 Miliar!
“Selain menabuh gamelan, mereka juga mengikuti pembelajaran di kelas. Dengan begitu, mereka bisa merasakan suasana belajar yang berbeda dari sekolah di negara asalnya,” ujarnya.
Tidak hanya itu, pelajar Australia juga dikenalkan pada bahasa Indonesia, seni rupa, serta kuliner khas Nusantara. Mereka bahkan mencoba membuat klepon bersama siswa SMAN 2 Batang. “
Manfaat dari kunjungan ini bukan hanya bagi mereka, tapi juga bagi anak didik kami. Siswa kami bisa melatih keberanian berbicara bahasa Inggris, memperluas jaringan pertemanan, sekaligus bertukar budaya,” tambah Arie.
Bee Huang Kho, guru pendamping Mackillop Catholic College, mengapresiasi kesempatan belajar ini. “Kami senang karena siswi kami bisa meningkatkan kemampuan bahasa Indonesia, berinteraksi langsung dengan pelajar SMAN 2, sekaligus mengenal budaya Indonesia lebih dekat,” katanya. Sementara itu, dua siswi Australia, Georgia dan Dacota, mengaku antusias meski awalnya sedikit gugup.
“Terima kasih sudah menerima kami dengan hangat. Belajar gamelan, bahasa Indonesia, sampai membuat klepon adalah pengalaman yang sangat menarik,” ungkap mereka. Kegiatan ini diharapkan menjadi jembatan persahabatan sekaligus memperkuat hubungan budaya antara Batang dan Australia.
Bagi siswa SMAN 2, kesempatan ini menjadi ajang pembelajaran nyata untuk berani tampil, berkomunikasi lintas bahasa, dan bangga dengan budaya lokal. (nov)