RADARPEKALONGAN.ID, KAJEN – Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan bekerja sama dengan LPPM UNDIP dan UNICEF menyelenggarakan kegiatan Orientasi Deteksi Dini Pencegahan Balita Wasting di Aula setempat. Kegiatan ini ditujukan khusus bagi kader Posyandu di berbagai desa.
Orientasi ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman kader dalam mengenali tanda awal balita berisiko wasting (kondisi gizi kurang dan gizi buruk), sehingga bisa segera dilakukan penanganan yang sesuai.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan, Setiawan Dwi Antoro, menegaskan pentingnya peran kader dalam kegiatan tersebut. “Kader Posyandu adalah garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam memantau tumbuh kembang balita. Harapan kami, kader dapat lebih cepat menemukan dan melaporkan kasus wasting agar anak-anak segera memperoleh penanganan yang tepat,” jelasnya.
Baca Juga:Dukung Ketahanan Pangan, Rutan Pekalongan Tanam Pohon Kelapa Serentak!PKS Batang Dilantik, Didominasi Generasi Milenial: Siap Pimpin Perubahan & Kejar 8 Kursi DPRD!
Sebanyak 30 kader Posyandu dari 6 Puskesmas dengan kasus wasting cukup tinggi hadir dalam orientasi ini. Mereka dibekali pengetahuan langsung dari narasumber LPPM UNDIP Semarang, Daffa Naufal Ramadani, yang menyampaikan materi dengan metode ceramah interaktif, diskusi, hingga praktik lapangan, seperti pengukuran LILA (Lingkar Lengan Atas) serta pemeriksaan pitting edema bilateral untuk mengetahui indikasi gizi buruk.
Selain meningkatkan kapasitas kader, kegiatan ini juga menegaskan komitmen Pemkab Pekalongan dalam mendukung program nasional percepatan penurunan stunting dan wasting. Dengan adanya orientasi ini, pemerintah daerah berharap dapat memperkuat sistem deteksi dini di tingkat Posyandu sehingga risiko masalah gizi bisa diminimalisir sejak awal.
Lebih lanjut, Setiawan menambahkan bahwa pencegahan wasting tidak hanya tugas kader, tetapi juga membutuhkan sinergi seluruh lapisan masyarakat. “Kami ingin kader mampu mengedukasi keluarga tentang pentingnya asupan gizi seimbang, pola asuh sehat, serta menjaga kebersihan lingkungan. Semua faktor itu sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang anak,” ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, diharapkan kader Posyandu di Kabupaten Pekalongan semakin siap menjalankan tugasnya. Dengan dukungan dari Dinas Kesehatan, lembaga pendidikan, dan organisasi internasional seperti UNICEF, upaya perbaikan gizi anak diyakini akan lebih maksimal, demi terwujudnya generasi Pekalongan yang sehat dan berkualitas.(yon)