LTMNU Kendal Dorong Masjid Jadi Sentrum Gerakan Dakwah & Pusat Pembinaan Jamaah!

LTMNU Kendal Dorong Masjid Jadi Sentrum Gerakan Dakwah & Pusat Pembinaan Jamaah!
Dok. pcnukendal.com REVITALISASI FUNGSI MASJID - Warga NU saat melaksanakan salat berjamaah di sebuah musala. LTMNU mengingatkan agar masjid dan musala di lingkungan NU juga memainkan peran sosial keagamaan.
0 Komentar

RADARPEKALONGAN.ID, KENDAL – Lembaga Ta’mir Masjid Nahdlatul Ulama (LTMNU) PCNU Kabupaten Kendal meminta warga nahdliyin untuk merevitalisasi peran dan fungsi masjid yang lebih dari sekadar tempat menunaikan salat.

Masjid dan musala juga harus dimaksimalkan sebagai sentrum gerakan dakwah dan pembinaan jemaah, seperti yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Pesan ini disampaikan Ketua LTMNU PCNU Kendal, Ali Mashal, saat acara pertemuan rutin Lailatul Ijtima’ Pengurus Ranting NU (PRNU) Desa Kaliyoso, Kecamatan Kangkung, yang dipusatkan di Musala Ar-Ridwan, Senin (8/9/2025) malam. Menurut Ali, masjid dan musala NU justru harus difungsikan sebagai pusat gerakan dakwah, pembinaan jemaah, serta ruang memperkuat harmoni sosial.

Baca Juga:Pemberkasan PPPK Paruh Waktu Bikin Pemohon SKCK di Polres Pekalongan Kota Membludak!Hasil Pemilu 2024 Batang Diapresiasi KPU RI, Tingkat Partisipasi Pemilih Meningkat!

“Bagi NU, masjid dan musala merupakan simbol gerakan dakwah sekaligus pusat pembinaan jamaah. Jika masjid bisa dijadikan sentral gerakan, maka akan lebih mudah mengajak masyarakat sekitar untuk menjalankan agama dengan baik,” ungkapnya, seperti dilansir portal pcnukendal.com pada 9 September 2025 pagi.

Yang tak kalah penting, lanjut Ali, masjid dan musala juga memiliki peran penting dalam menjaga tradisi keagamaan NU serta memberdayakan masyarakat sekitar. “Masjid dan musala adalah garda terdepan dalam menjaga amaliyah ahlussunnah wal jamaah seperti selawatan, tahlilan, istighotsah, dan kajian kitab-kitab klasik,” jelasnya.

Sementara Sekretaris PRNU Kaliyoso, Kiai Nur Fatoni, yang mewakili Ketua PRNU, menyambut baik kegiatan Lailatul Ijtima’ yang disebutnya mampu menambah semangat berkhidmah warga NU.

Kesempatan ini juga dimanfaatkannya untuk menyampaikan beberapa agenda kegiatan yang akan digelar PRNU. Salah satunya, peringatan Hari Santri 2025 di tingkat MWC NU Kangkung.

“Insyaallah Hari Santri akan dipusatkan di Desa Gebanganom Wetan pada 22 Oktober 2025 dengan kegiatan istighotsah dan apel Hari Santri. Kami berharap seluruh warga NU Ranting Kaliyoso ikut menyemarakkannya,” terang Kiai Nur Fatoni.

Adapun Lailatul Ijtima’ sendiri digelar secara rutin setiap selapan sekali. Kegiatan ini dihadiri jajaran syuriyah, tanfidziyah, badan otonom, lembaga, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan warga sekitar. Penampilan KH. Abdus Salam yang memimpin Mujahadah Nihadlul Mustaghfirin pun memungkasi acara yang berlangsung guyub tersebut.(red/sef)

0 Komentar